
- Wapres Minta BUMN Bergerak Sesuai Karakter dan Tugas
- Supply Air Bersih Demi Kurangi Stunting
- Bekuk Semen Padang, PSIS Tembus 10 Besar
- Tahun Ini Bandara Ngloram Bakal di Darati Pesawat
- Penghargaan Democracy Award untuk Bamsoet
- PSIS Butuh Satu Poin untuk Lolos Degradasi
- Milenial Mesti Gebrak Dunia dengan Prestasi
- Es Krim Gratis dan Voucher dari Mal Ciputra
- Tol Trans Jawa Menunjang Investasi Jateng
- BIN Ajak dan Perkuat Sinergitas Humas
Ecky: Pemerintah Harus Serius Tangani Pengangguran
Peningkatan penganguran dari Februari 2019 ke Agustus 2019
Berita Terkait
- Warga Daerah Rawan Bencana Mesti Waspada0
- ASN Melanggar Bisa Diadukan Lewat Portal Aduan0
- APBD Jateng 2020 Diprioritaskan Entaskan Kemiskinan0
- Walikota Semarang Ingin Wujudkan Generasi Muda Hebat0
- Ganjar Ajak Gunakan Produk Kesehatan Dalam Negeri0
- Paparan Radikalisme Mengkhawatirkan0
- KPU Usulkan (Lagi) Napi Korupsi Tidak Boleh Ikut Pilkada0
- Berakhir Tugas Fakhri Husaini Sebagai Head Coach 0
- Sapma PP Siap Dukung Bamsoet 0
- Pecinta Lingkungan Tanam 1000 Mangrove0
Berita Populer
- Ayo ke Kebun Jambu Kristal Cepoko Gunungpati
- Berwisata Sawah di Kampung Wisata Sawah Mijen
- Taman Sayur, Wisata Alternatif di Limbangan Kendal
- Di Liga 1 PSIS Belum Ber-homebase di Jatidiri
- Pemanah Muda dari Wonosobo
- Sumur di Tutup Cor, Tiba-Tiba Meledak
- Kisah Sedih Dibalik Sukses Ratu Panggung
- Penerbad Bakal Butuh Banyak Pilot
- Wonosobo Juara Sepak Takraw Popda SD Jateng
- Pesona Tubing Bumi Parikesit, Rafting Ban Dalam

Keterangan Gambar : Ecky Awal Mucharam, anggota komisi XI DPR RI. (foto: twitter/eckyawal)
Semarangsekarang.com (Parlemen) - Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru tentang perkembangan sektor ketenagakerjaan mengkhawatirkan. Hal tersebut dikarenakan jumlah pengangguran yang meningkat menjadi 7,05 juta pada Agustus 2019 dari Februari 2019 yang di angka 6,8 juta.
Dari sisi persentase, tingkat pengguran terbuka (TPT) pada Agustus mencapai 5,28 persen; naik dari 5,01 persen pada Februari 2019. Jika memerhatikan berbagai indikator, dapat dikatakan sektor ketenagakerjaan tertekan cukup nyata.
Menanggapi hal tersebut, Anggota komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ecky Awal Mucharam mengingatkan bahwa tekanan terhadap sektor ketenagakerjaan cukup tinggi.
Persoalan diawali dari kegagalan mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi, sehingga stimulus terhadap ekspansi bisnis juga gagal. Realisasi investasi juga menurun, karena iklim berusaha yang tidak kunjung membaik.
“Beberapa rilis lembaga dunia tentang daya saing ekonomi, tidak menempatkan Indonesia sebagai negara yang menarik untuk tujuan investasi” ujar Ecky di Jakarta (13/11/2019).
Disisi lain ekonomi terus bergantung pada kekuatan konsumsi rumah tangga, sehingga aktvitas produktif cenderung terbatas.
“Saya sangat khawatir bahwa kondisi ketenagakerjaan ini terus memburuk. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angkatan kerja yang bekerja pada Agustus 2019 hanya 126,51 juta yang turun dari 129,36 juta pada Februari 2019. Artinya, ada sekitar 2,85 juta tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan selama 6 bulan terakhir.” papar Wakil Ketua Fraksi PKS ini.
Ecky memaparkan bahwa, situasi ketenagakerjaan semakin rumit karena daya saing sumberdaya manusia kita pun belum cukup prima.
“Tantangan itu meningkat, karena penetrasi teknologi dan revolusi industri 4.0 yang memaksa tenaga kerja untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis, di tengah-tengah pendidikan yang masih rendah dan kondisi lingkungan ekonomi belum kondusif,” pungkas politisi dari Dapil Jawa Barat ini. (mbd-SS)
