
- Yusril Restui Kader PBB Maju Pilwakot Semarang 2020
- Dampak Perkawinan Dini Berbahaya dan Fatal
- Jokowi: Ini Kehormatan Buka untuk Saya Semata-mata
- Diskominfo Jateng Adakan Sayembara di Hakordia 2019
- Persipura Putus Kemenangan Beruntun PSIS
- DPD RI Apresiasi Capaian PNPB Jawa Tengah
- Diserahkan Penghargaan Marketeer of The Year 2019
- Grab Kenalkan Program Mendobrak Sunyi
- 17 Instansi Jadi Pilot Project Penilaian Kinerja PNS
- Puan: Amandemen Jangan Dihentikan, Cukup Dibatasi
Pemain PSSI U-18, Pegang HP Sejam Sehari
Asupan gizi dan istirahat tunjang performa
Berita Terkait
- Masjid Muhajirin Ngaliyan Potong 26 Hewan Kurban0
- Pembangunan Stadion Jatidiri Sudah 80 Persen0
- Kelenteng Kwan Sing Bio Bakar Replika Kapal0
- Pemerintah Perlu Serius Tangani Radikalisasi0
- Pemain PSIS Semarang Juga Bakal Di Evaluasi0
- PSIS Semarang Resmi Berhentikan Jafri Sastra0
- Peran Perempuan Tangkal Radikalisme dan Terorisme0
- Lomba Gapura Cinta Negeri, Berhadiah Rp 1 Miliar0
- KPU Kabupaten Semarang Persiapkan Pilbub 20200
- Gubernur Diharap Antisipasi Dampak Kekeringan0
Berita Populer
- Ayo ke Kebun Jambu Kristal Cepoko Gunungpati
- Berwisata Sawah di Kampung Wisata Sawah Mijen
- Taman Sayur, Wisata Alternatif di Limbangan Kendal
- Di Liga 1 PSIS Belum Ber-homebase di Jatidiri
- Pemanah Muda dari Wonosobo
- Sumur di Tutup Cor, Tiba-Tiba Meledak
- Kisah Sedih Dibalik Sukses Ratu Panggung
- Penerbad Bakal Butuh Banyak Pilot
- Wonosobo Juara Sepak Takraw Popda SD Jateng
- Pesona Tubing Bumi Parikesit, Rafting Ban Dalam

Keterangan Gambar : Dokter Tim PSSI U-18, Syarif Alwi, saat melihat latihan tim PSSI U-18
Semarangsekarang.com (PSSI U-18) - Tim Nasional Indonesia U-18 melalui dokter tim, Syarif Alwi menjelaskan cara tim bisa menjaga kebugaran fisik, selama mengikuti kejuaraan Piala AFF U-18 2019 di Vietnam. Mereka tidak hanya dituntut untuk siap menjalani setiap pertandingan, namun juga harus mampu menjaga kebugaran fisik agar bisa mengeluarkan performa terbaik saat laga.
Hasilnya di AFF U-18 meraih poin sempurna, hingga Jumat (10/8/2019) Bagus Kaffi dan kawan-kawan telah mengantongi tiga kemenangan pada penyisihan grup, masing-masing 7-1 atas Filipina, Timor Leste juga dibekuk 4-0 dan terakhir Brunei Darussalam 6-1.
Menurut dokter tim yang akrab dipanggil Papi itu, ada mekanisme standar yang harus diterapkan para pemain, namun bisa berdampak pada baik atau buruknya penampilan pemain di atas lapangan.
“Mereka hanya perlu untuk menjaga asupan makanan dan istirahat yang cukup,” katanya.
Kedua pemahaman itu menjadi kunci kesuksesan pemain sejauh ini supaya tampil prima, sebutnya menambahkan.
Terdengar sepele, memang, namun pemahaman gizi adalah bidang pengetahuan ilmiah yang tidak bisa dilakukan secara spontanitas, oleh karenanya ofisial tim sudah membekali para pemain dengan dasar-dasar ilmu gizi sebelum berangkat ke Vietnam.
“Sebelum ke Vietnam, mereka sudah diberikan pengetahuan melalui kelas nutrisi, jadi anak-anak diberikan pemahaman mengenai asupan gizi. Mana yang harus dimakan, apa jenis makanan yang cocok, kapan harus istirahat. Mereka diajari untuk bertanggung jawab dengan gizi mereka,” jelasnya.
Batasi gunakan hp
Selain asupan makanan, pola istirahat 23 pemain timnas U-18 juga menjadi perhatiannya.
“Mereka kami berikan waktu tidur yang cukup. Interaksi dengan telepon genggam juga menjadi larangan khusus di tim ini. Para pemain hanya diperbolehkan memegang hape selama kurang lebih dari satu jam saja. Pagi, siang, sore dan malam. Untuk waktu bisa beragam,” ceritanya.
“Ambil contoh, kalau mereka ingin bertanding, 30 menit dari beberapa jam sebelum bertanding, adalah waktu maksimal bagi mereka untuk bisa menghubungi keluarga, meminta restu. Kalau malam saat ingin tidur, bisa lebih singkat. Telepon genggam mereka kami tahan dan simpan di luar waktu yang kita izinkan untuk memakainya. Bahaya kalau telepon genggam itu terus mereka pegang, bisa-bisa tidak tidur siang dan malam,” tambahnya.
Apabila kedua hal tersebut tidak seimbang dilakukan, jangan berharap para pemain bisa main maksimal di lapangan. Termasuk juga dengan pentingnya rotasi pemain dalam setiap pertandingan. Hal terakhir itu menjadi satu alternatif untuk menjaga peak performance pemain dan pemulihan bagi pemain yang mengalami cedera.
“Kuncinya ya hanya itu. Coba lihat kemarin, Bagus tidak main dan hanya ada Supriadi. Tapi tim mainnya bisa tetap "galak". Asupan makan, istirahat, rotasi pemain itu cara agar puncak staminanya tetap terjaga. Lalu sesi latihan juga dijaga supaya energinya tidak turun,” tutup Papi. (faf-SS)
