
- Dugderan 2021 Sederhana Tanpa Arak-arakan
- Anak Punk Kota Semarang Gelar Pasar Gratis
- PKS Kota Semarang Siap Jadi Partai Papan Atas
- Satpol PP Terus Razia Penjual Miras dan Togel
- Jelang Ramadan Masjid Falah Karangroto Dibangun
- Beberapa Wilayah Jatim Diguncang Gempa
- Soal Ibadah Haji 2021 Belum Ada Kejelasan
- PSIS Gagal Melaju ke Semifinal Piala Menpora
- Hendi Terus Genjot Rehabilitasi Ekosistem
- Kali Semarang Ditebari 47.400 Benih Ikan
OJK Dorong BPR Kerjasama dengan Himbara
Berita Terkait
- Tim Basket Satya Wacana Bidik Lolos Playoff0
- Hindari Jalan Kaligawe, Banjir Belum Surut0
- Kapolda Jateng akan Tuntaskan Premanisme di Solo0
- Ganjar: Bupati-Wali Kota dan Wakilnya Mesti Rukun0
- Pesepeda Meninggal di Genangan Banjir Kaligawe0
- Bupati Semarang Dipanggil KPK Sebagai Saksi0
- Salatiga Raih Kota Tertoleran Pertama se-Indonesia0
- Stasiun Tawang Kembali Buka Layanan Penumpang0
- IMI Hibahkan Mobil Listrik kepada Korlantas Polri0
- Polres Magelang Layani SKCK Door to Door0
Berita Populer
- Ayo ke Kebun Jambu Kristal Cepoko Gunungpati
- Sumur di Tutup Cor, Tiba-Tiba Meledak
- Berwisata Sawah di Kampung Wisata Sawah Mijen
- Taman Sayur, Wisata Alternatif di Limbangan Kendal
- Dari Hobi Menyanyi Ingin Menjadi Profesi
- Pemanah Muda dari Wonosobo
- Kisah Sedih Dibalik Sukses Ratu Panggung
- Unperba Purbalingga Buka 4 Fakultas 12 Progdi
- Di Liga 1 PSIS Belum Ber-homebase di Jatidiri
- Penerbad Bakal Butuh Banyak Pilot

Keterangan Gambar : Aman Santosa, Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. (foto: istimewa)
Semarangsekarang.com - Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Aman Santosa, mendorong adanya kerjasama antara BPR dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Bank Jateng untuk mengakselerasi penyaluran kredit kepada UMKM Jawa Tengah.
Hal ini disampaikan Aman Santosa dalam webinar “Potensi dan Prospek Ekonomi UMKM Jawa Tengah di Masa Pandemi Covid-19” yang berlangsung Jumat (26/02/2021).
Webinar ini digelar Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kantor OJK Regional 3) bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah dan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DPD Jawa Tengah dalam upaya mendukung kebangkitan UMKM di Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Aman selain perluasan akses kredit UMKM, di tahun 2021, OJK bersama dengan Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah dan Industri Jasa Keuangan siap memfasilitasi Bussiness Matching Klaster UMKM unggulan di 17 kabupaten/Kota yang memiliki orientasi ekspor.
"Saat ini, Kantor OJK Regional 3 melalui official store KR 3 di aplikasi UMKM-MU telah mendukung pemasaran 353 produk UMKM yang terdiri dari produk kuliner, fashion, kerajinan tangan dan pertanian," kata Aman dalam webinar.
Untuk menjaga stabilitas kinerja BPR di masa pandemi, Aman menilai perlu ada kebijakan lanjutan untuk tetap mendukung pertumbuhan industri BPR, sehingga dapat menjalankan fungsi intermediasi termasuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan sektor riil terutama UMKM.
''OJK telah memperpanjang masa berlaku kebijakan bagi BPR/BPRS sampai dengan 31 Maret 2022 dengan berlakunya Peraturan OJK Nomor 2/POJK.03/2021," katanya.
Kebijakan ini meliputi relaksasi bagi BPR/BPRS dalam perhitungan penyisihan penghapusan aset produktif, modal minimum, batas maksimum penempatan dana antar bank dalam rangka penanggulangan permasalahan likuiditas serta penyediaan dana pendidikan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati, mengatakan UMKM di Jawa Tengah memiliki kesempatan yang tinggi untuk melakukan ekspor ke negara lain, namun sering terbentur keterbatasan pemasaran dan akses pembiayaan.
Sementara Ketua DPD Perbarindo Jawa Tengah Dadi Sumarsana mengatakan Perbarindo Jateng beranggotakan 249 BPR tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
"Hal ini menjadikan BPR sangat potensial untuk meningkatkan akses pembiayaan terhadap UMKM," kata Dadi
Menurut Dadi, Pada Desember 2020, jumlah kredit yang disalurkan BPR kepada masyarakat mencapai Rp 28,08 triliun. Di tengah pandemi, kredit BPR tersebut masih tumbuh 4,37%.
“BPR akan turut berpartisipasi secara aktif menyediakan pembiayaan murah kepada UMKM,'' kata Dadi. (dani-SS)
