
- Dugderan 2021 Sederhana Tanpa Arak-arakan
- Anak Punk Kota Semarang Gelar Pasar Gratis
- PKS Kota Semarang Siap Jadi Partai Papan Atas
- Satpol PP Terus Razia Penjual Miras dan Togel
- Jelang Ramadan Masjid Falah Karangroto Dibangun
- Beberapa Wilayah Jatim Diguncang Gempa
- Soal Ibadah Haji 2021 Belum Ada Kejelasan
- PSIS Gagal Melaju ke Semifinal Piala Menpora
- Hendi Terus Genjot Rehabilitasi Ekosistem
- Kali Semarang Ditebari 47.400 Benih Ikan
Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi Jateng Tertekan
OJK fasilitasi akselerasi pemulihan ekonomi
Berita Terkait
- Kekerasan Terhadap Perempuan Trend-nya Meningkat0
- Bamsoet: Senjata Api Tidak Boleh Sembarang Digunakan0
- Rohaini Minta Vaksinasi Prioritaskan untuk Lansia0
- Vaksinasi Tahap 2 di Kota Semarang Lebihi Target0
- Kapan Semarang Tuntaskan Masalah Banjir?0
- Kwarran Banyumanik Juara Umum PORHAN 20210
- Om Ga Makannya Sambal Korek dan Lele Goreng0
- Polres Pemalang akan Cegah Kejadian Pohon Tumbang0
- BKN Siapkan Portal Terintegrasi Saat Seleksi ASN 20210
- PORHAN 2021 Resmi Dibuka0
Berita Populer
- Ayo ke Kebun Jambu Kristal Cepoko Gunungpati
- Sumur di Tutup Cor, Tiba-Tiba Meledak
- Berwisata Sawah di Kampung Wisata Sawah Mijen
- Taman Sayur, Wisata Alternatif di Limbangan Kendal
- Dari Hobi Menyanyi Ingin Menjadi Profesi
- Pemanah Muda dari Wonosobo
- Kisah Sedih Dibalik Sukses Ratu Panggung
- Unperba Purbalingga Buka 4 Fakultas 12 Progdi
- Di Liga 1 PSIS Belum Ber-homebase di Jatidiri
- Penerbad Bakal Butuh Banyak Pilot

Keterangan Gambar : Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Aman Santosa (kiri) bersama Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi, di acara sarasehan, Senin (08/03/2021). (foto: istimewa)
Semarangsekarang.com - Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kantor OJK Regional 3) menginisiasi sarasehan bersama Industri Jasa Keuangan dan pemangku kepentingan yang memiliki peran strategis dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi khususnya di Provinsi Jawa Tengah, Senin (08/03/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Aman Santosa, menyampaikan, pandemi Covid-19 memberikan tekanan yang dalam terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Tahun 2020, pertumbuhan ekonomi jawa Tengah terkontraksi menjadi -3,34%. Sektor ekonomi yang terkontraksi khususnya sektor Industri, Perdagangan dan Konstruksi masing-masing sebesar -6.10%, -2,27% dan -4,40%. Kontraksi paling dalam dialami komponen ekspor barang dan jasa hingga sebesar -16,12%.
Kondisi tersebut menyebabkan naiknya tingkat kemiskinan dari 10,58% pada September 2019 menjadi 11,84% pada September 2020, dan tingkat pengangguran terbuka yang naik dari 4,44% pada Agustus 2019 menjadi 6,48% pada Agustus 2020.
''Di tengah memburuknya indikator perekonomian tersebut, Industri Jasa Keuangan khususnya di Jawa Tengah masih menunjukkan kinerja positif bahkan lebih baik dari indikator nasional, diantaranya dari sisi pertumbuhan kredit perbankan tumbuh sebesar 2,01%, penyaluran KUR yang mencapai 42,29% dan pembiyaan Ultra Mikro (UMi) yang mencapai pertumbuhan sebesar 50,96%. Atas capaian tersebut, di tahun 2020 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memperoleh beberapa penghargaan dari OJK khususnya program yang terkait dengan inklusi keuangan,'' tambah Aman.
Kinerja positif dan capaian tersebut tak lepas dari kolaborasi dan dukungan dari OJK bersama dengan Pemerintah Daerah, Kanwil Dirjen Perbendaharaan dan Industri Jasa Keuangan dalam program pemulihan ekonomi di Jawa Tengah. Sepanjang tahun 2020, melalui kerjasama tersebut OJK telah mengembangkan layanan konsultasi restrukturisasi kredit khususnya UMKM dengan nama “kreditcenter”, selain itu secara kontinyu mengadakan sosialisasi program subsidi bunga, dan menyusun program UMKM Bangkit diantaranya businessmatching antara Industri Jasa Keuangan dan pelaku UMKM, serta mendorong perluasan alternatif pembiayaan berbunga rendah.
Konsumsi masyarakat menurun
Terlepas dari segala capaian tersebut, Provinsi Jawa Tengah masih menghadapi beberapa tantangan, salah satunya yaitu tingginya kontraksi di sektor perdagangan, industri dan konstruksi yang disebabkan menurunnya konsumsi masyarakat dan negara tujuan ekspor belum pulih sepenuhnya, sehingga permintaan barang dan jasa saat ini masih lemah.
Aman mengatakan akan melanjutkan dan memperluas program yang sudah dilakukan dengan berbagai penguatan serta berharap Industri Jasa Keuangan di Jawa Tengah dan DIY dapat memberikan dukungan yang maksimal bagi pemulihan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah melalui beberapa program yang telah OJK canangkan di tahun 2021.
“Dengan semangat kolaborasi mencari solusi terbaik mengatasi dampak pandemi oleh OJK, Industri Jasa Keuangan, Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku kepentingan, kami optimis hal tersebut dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi khususnya di Jawa Tengah dan DIY,'' pungkas Aman.
Pada sarasehan ini turut hadir sebagai narasumber, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Menteri Keuangan RI periode tahun 2013 – 2014, Muhammad Chatib Basri. (dani-SS)
