
- OJK Dorong BPR Kerjasama dengan Himbara
- Tim Basket Satya Wacana Bidik Lolos Playoff
- Hindari Jalan Kaligawe, Banjir Belum Surut
- Kapolda Jateng akan Tuntaskan Premanisme di Solo
- Ganjar: Bupati-Wali Kota dan Wakilnya Mesti Rukun
- Pesepeda Meninggal di Genangan Banjir Kaligawe
- Bupati Semarang Dipanggil KPK Sebagai Saksi
- Salatiga Raih Kota Tertoleran Pertama se-Indonesia
- Stasiun Tawang Kembali Buka Layanan Penumpang
- IMI Hibahkan Mobil Listrik kepada Korlantas Polri
Pemanah Muda dari Wonosobo
Tamanna Azmi Azzahra
Berita Terkait
- Ingin Jadi Dokter Agar Bisa Menolong 0
- Kecil jadi Penulis, Besar Nanti Jadi Dokter0
- Aku Mau Jadi Dokter Gigi0
- Sahabat Kita, Kirim Saja ke email SS.com0
- Pesepakbola Muda Berbakat dari Jateng0
- Suka Lego, Hobi Karate dan Ingin Jadi Programer0
- Jadi Pengusaha Sukses Ambarawa0
- Mau Jadi Ahli IT0
- Prestasi Oke, Sekolah Tetap Lebih Utama0
- Orang Tua Selalu Beri Semangat0
Berita Populer
- Ayo ke Kebun Jambu Kristal Cepoko Gunungpati
- Sumur di Tutup Cor, Tiba-Tiba Meledak
- Berwisata Sawah di Kampung Wisata Sawah Mijen
- Taman Sayur, Wisata Alternatif di Limbangan Kendal
- Dari Hobi Menyanyi Ingin Menjadi Profesi
- Kisah Sedih Dibalik Sukses Ratu Panggung
- Pemanah Muda dari Wonosobo
- Unperba Purbalingga Buka 4 Fakultas 12 Progdi
- Di Liga 1 PSIS Belum Ber-homebase di Jatidiri
- Penerbad Bakal Butuh Banyak Pilot

Keterangan Gambar : Pemanah yang masih berusia muda dari Kabupaten Wonosobo, namun memiliki prestasi yang membanggakan.
Semarangsekarang.com--Kalau saja Robin Hood dan Raden Arjuna ada, mungkin keduanya akan bangga, karena saat ini di Indonesia telah lahir seorang pemanah ulung. Dia adalah Tamanna Azmi Azzahra (8), siswa kelas dua SDIT Insan Mulia Wonosobo. Tamanna memiliki prestasi yang membanggakan, baik bagi keluarga maupun masyarakat Wonosobo diolah raga panahan.
Beberapa gelar juara yang sudah diraihnya, antara lain, runner up panahan jarak 25 meter Porsit JSIT se-Kedu tahun 2017, medali Emas Juara bantalan dan Juara 3 top score kejuaran Bupati Kebumen Open Archery tournament untuk pemula tahun 2018
Tamanna sendiri mengenal panahan sejak kelas satu Sekolah Dasar. Olah raga itu dikenal, melalui ibunya. Tetapi yang membuatnya jatuh hati pada busur panah adalah kakaknya, yang juga seorang pemanah. Untuk terus mengasah kemampuannya, Tamanna rela menghabiskan waktu hingga empat kali dalam seminggu, untuk berlatih dibawah bimbingan dan pengawasan ustad Budi, yang tak lain adalah gurunya sendiri, serta Muhammad Bardein dan Sasongko Jati dari Perpani.
Meski sudah terlanjur menyukai panahan, Tanaman kerap merasa sedih saat berlatih, terutama karena harus bertahan di bawah terik matahari dan diguyur hujan. Tetapi perasaan sedih itu seketika hilang, karena dalam setiap latihan ia bisa bertemu banyak teman.
Meski sudah menghasilkan banyak medali kejuaraan tetapi Tamanna tetap rendah hati, karena itu ia punya banyak teman dan sahabat. Beberapa temannya, itu adalah, Qonita dan Medlyn. Keduanya adalah sahabat yang baik dan sering bersama-sama baik di sekolah maupun pondok Tahfiz. (mbd-SS)
