BNPT dan PD IPEMI Jepara Bentuk Warung NKRI


Ketua PD IPEMI Jepara bersama anggota di Warung NKRI saat memberikan keterangan kepada awak media. (foto: istimewa)

Semarangsekarang.com (Jepara) – Bertempat di Pendopo RA Kartini Kabupaten Jepara. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Jepara, Senin (19/06/2023).

Acara tersebut dibuka oleh Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta, ATD SH MM dan dihadiri oleh Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Profesor Irfan Idris, Forkopimda, Ormas, LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga anggota masyarakat yang diundang.

Pada kesempatan itu Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Profesor Irfan Idris, menyatakan bahwa Jepara No 2 di Indonesia setelah Banten dalam pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT).

Irfan juga memaparkan, “Terorisme muncul akibat proses kesenjangan, afiliasi sosial, medsos dan kekecewaan. Menurut data 83 persen generasi kita berpendapat pancasila bisa diganti. Hal ini merupakan ancaman yang luar biasa. Radikalisme adalah Ancaman terhadap demokrasi di indonesia. Orang yang rawan terpapar radikalisme adalah karena kecewa”, paparnya.

Oleh karena itu, dia juga berharap bisa bersinergi dengan pemda dalam penanggulangan terorisme dan radikalisme di Kabupaten Jepara.

Selanjutnya setelah dari Pendopo Kabupaten Jepara rombongan Direktur Deradikalisasi BNPT menuju ke Omah Jagongan yang terletak di pojok alun alun Jepara. Di tempat tersebut mereka mengunjungi Warung NKRI yang dibentuk oleh PD Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Jepara bersama BNPT.

Pembentukan Warung NKRI ini, sebagai salah satu tempat untuk membina mantan napiter atau istri-istri mereka. Warung ini, juga untuk pembinaan UMKM kepada mantan napiter atau istrinya, agar mereka tidak merasa dipinggirkan atau bersosialisasi kembali (deradikalisasi). Hal ini seperti diungkapkan oleh, Ketua PD IPEMI Jepara Eviana Luthfia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua DPW IPEMI Jateng Mieke, “Mantan napiter atau istrinya harus bisa bersosialisasi dengan masyarakat. Serta diterima oleh masyarakat dan tidak kembali ke paham yang radikal ” ungkapnya di Warung NKRI. (boedi-SS)

Berita Terkait

Top