Haul KH Masruri Mughni Ke-13 Banjir Jemaah

Mantan Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj menyampaikan tausiah pada Haul KH Masruri Mughni ke-13 di Pondok Pesantren Al-Hikmah 2, Benda, Sirampog, Kabupaten Brebes, Minggu (7/7/2024).
Semarangsekarang.com (Brebes),- Mantan Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj mengajak umat meneladani Almaghfurlah KH Masruri Mughni dalam kehidupan sehari-hari. Meski sudah wafat dan dimakamkan di Jannatul Baqi’ Kota Suci Madinah, Kiai Masruri menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al Tsaqofah Jakarta itu tetap merasa bangga dengan almarhum. Karena Kiai Masruri memili nilai-nilai keteladanan, adab, akhlak dan menguasai ilmu yang diteruskan oleh putra-putri beliau sampai sekarang.
‘’Kiai Masruri itu alim, fakih. Mempunyai perilaku adab yang sangat tinggi bersamaan itu punya sifat ketawaduan yang luar biasa,’’ kata Said Aqil Siradj dalam tausiyah Haul KH Masruri Mughni ke-13 dan keluarga besar Pondok Pesantren Al-Hikmah2, Benda, Sirampog, Kabupaten Brebes, Minggu (7/7/2024).
Pada kesempatan itu Prof Said mengajak para santri nguri-nguri tradisi yang berkembang di pesantren yang memiliki beberapa kekayaan atau Al Tsarwaat khazanah. Kekayaan itu antara lain Al Tsarwat Al ijtimaiyyah atau kekayaan sosial berupa kekayaan agama Islam di tataran kehidupan sosial, yang tidak dimiliki oleh agama lain. Al Tsarwat At Tsaqofiyah atau kekayaan kultural disiplin ilmu pengetahuan, mulai dari Ushul fiqh, ilmu hadits, ilmu balaghoh, ilmu qiroat.
‘’Kekayaan ilmu ini tidak dimiliki oleh agama lain, hanya di dalam Islam dan di Islam pun hanya di pesantren,’’ katanya.
Juga Al tsarwat asy syi’ariyyah atau kekayaan simbolik sebagai media promosi agama Islam, seperti memakai peci sebagi simbol tradisi pesantren. Serta beberapa kekayaan atau khazanah yang patutnya dikuasai oleh Islam. Seperti, al tsarwat as siyasiyah atau kekayaan politik dan al tsarwat al maliyah/kekayaan finansial.
“Hanya pesantren lah yang memiliki kekayaan khazanah keilmuan sosial dan kultural, hal ini yang diajarkan oleh para kyai di pesantren dengan keikhlasannya”, tutur Kiai Said.,
Didampingi Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah 2, KH Sholahuddin Masruri (Gus Sholah), Kiai Said sempat berdoa sekitar 30 menit di kamar pribadi Almaghfurlah KH Masruri Mughni.
Haul Meriah
Haul Ke-13 KH Masruri Mughni berlangsung meriah dihadiri ribuan umat dari bebagai penjuru daerah para alumni dan wali santri. Upacara haul ditandai dengan tahlil dipimpin salah satu putra Kiai Masruri, KH. Ahmad Izzuddin AlHafidz dan doa dipanjatkan antara lain oleh Habib Amin Karanglewas Banyumas, KH Hudalloh Karim Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Brebes, KH Mukhlis Syafiq Lc, Habib Mukhsin, KH. Shofiyulloh Mukhlas, KH. Abdul Hakim, serta KH Khaeron Ahsan.
Dalam sambutannya, KH. Sholahuddin Masruri mengatakan, upacara haul adalah bagian dari bukti bahwa shohibul haul memiliki keistimewaan sangat besar di kalangan santri dan masyarakat Jawa Tengah khususnya.
“Ribuan hadirin yang hadir merupakan bukti bahwa Almarhum Abah Masrur dicintai oleh banyak santri dan masyarakat, juga sebagai bentuk tadzkirah atau pengingat perbuatan baik almarhum selama hidupnya”, tegas Gus Sholah.
Rangkaian haul Haul KH Masruri Mughni ke-13 dimulai dengan agenda khitanan massal diikuti 100 peserta pada 30 Juni 2024. Khitan massal, ini dilaksanakan berkat kerja sama dengan para dokter alumni Al Hikmah2 dan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang.
Agenda kedua Halaqah Metodologi Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama, menghadirkan Dr KH Najib Bukhori Wakil Ketua PBNU, dilaksanakan Kamis (4/7/2024). Dilanjutkan agenda ketiga simakan Al-Qur’an oleh JQH Kabupaten Brebes beserta masyarakat Benda yang berjumlah lebih dari 50 majelis khataman yang terselenggara di semua mushala Desa Benda. Temu alumni dan Dirut RSI menyapa santri.
Acara puncak haul, dilaksanakan Senin (8/7/2024) dimulai dengan pertemuan alumni dengan dzuriyyah Al Hikmah 2 di pagi hari, dan acara inti pengajian umum di siang hari. Hadir pada kesempatan itu Pengurus MUI Jawa Tengah, FKUB Jateng, YPI Nasima Semarang, RSI Sultan Agung Semarang, PWNU Jateng dan para pejabat pemerintah Tingkat Jateng dan Kabuoaten Brebes.
Seperti diketahui, Kiai Masruri wafat di Rumah Sakit Al-Anshor, Madinah Ahad (20/11/2011) pukul 00.15 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 04.5 WIB. Kiai Masruri meninggal dunia di usianya yang ke-68 tahun, tepatnya setelah ia menyelesaikan rangkaian puncak ibadah haji di Makkah. Ia dimakamkan di komplek pemakaman Jannatul Baqi’ Kota Suci Madinah. (wahid/ss)