Pegiat Budaya Jepara Gelar Kidung Rumekso ing Wengi 1 Suro 1957 Saka
Pegiat Budaya Jepara berfoto bersama, peserta sarasehan juga mendapatkan buku karya Hadi Priyanto. (foto: istimewa)
Semarangsekarang.com (Jepara) – Tirakatan Malam 1 Suro 1957 Saka atau 1 Muharram 1445 Hijriah dilakukan oleh Pegiat Budaya Jepara di Griya Sesrawungan, di Desa Senenan RT 14 RW 05 Tahunan Jepara. Mengambil tema sarasehan malam 1 Suro ini adalah, Hayu Hayuning Pribadi Keluwaga Sesama Bawono lan Jagat Raya, Selasa (18/07/2023) lalu.
Pembina Yayasan Pelestari Budaya dan Sejarah Jepara (YPBSJ) Hadi Priyanto membuka sarasehan mewakili ketua yayasan Drs Ingga Tejo Suroto. Kegiatan ini diselenggarakan oleh YPBSJ bekerjasama dengan DPD (Masyarakat Adat Nusa tara) Matra Jepara.
Hadi Priyanto mengungkapkan pentingnya melestarikan budaya, termasuk adat istiadat Jawa dalam pembangunan karakter bangsa. “Namun realitanya, kita semakin melupakan budaya adhi luhung yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa kita,” ujar Hadi Priyanto.
Hadi yang juga menyampaikan ajaran Raden Mas Sosrokartono, Catur Murti Berpesan. “Jadi, jangan sampai kita sesat di jalan yang terang”.
Disisi lain tuan rumah pada saat itu, Suwandi Joko Purnomo SPd MM menguraikan Kidung Rumekso Ing Wengi karya Sunan Kalijaga. Diungkapkan kidung tersebut juga dapat digunakan sebagai mantra atau doa tolak balak, ungkapnya. ”Kidung ini dikenal juga Mantra Wedha,” tambahnya.
“Kidung ini bertujuan untuk menyingkirkan segala gangguan, baik yang tampak maupun yang tidak kasatmata. “Rumekso ing Wengi” juga mengingatkan manusia untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka,” ujar Suwandi JP yang juga mantan Kepala SLB Jepara
Hadir juga dan memberikan sambutan dalam sarasehan ini Petinggi Kecapi Sukambali yang juga pembina MATRA Jepara, Ketua DPD Matra Kartini, Wienarto SPd dan jajaran pengurus YPBSJ serta pegiat budaya Jepara lainnya
Sarasehan dipandu oleh Ir Mujiyono atau yang akrab disapa Ki Senggol Modot. (boedi-SS)