Siti Suwarsih Warga Banyumanis Jepara, Butuh Donasi untuk Obati Tumor
Perwakilan awak media saat mengunjungi Siti Suwarsih yang butuh donasi untuk kesembuhan tumor yang dideritanya. (foto: istimewa)
Semarangsekarang.com (Jepara) – Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak peribahasa ini mengibaratkan takdir seseorang yang semua kejadian adalah kehendak Yang Maha Kuasa. Hal ini termasuk orang dalam mendapatkan rezeki, bencana ataupun musibah termasuk penyakit yang diderita seseorang.
Seperti halnya Siti Suwarsih, 38 tahun, yang menderita tumor di kepalanya. Penyakit itu, pasti bukan keinginannya. Tumor tersebut, tepatnya di atas mata sebelah kanan. Awal diketahui sekitar satu tahun yang lalu ada benjolan kecil sebesar ujung jari kelingking di atas mata sebelah kanan Siti.
Oleh karena tidak ada keluhan sakit pada Siti, hal itu dibiarkan saja. Akan tetapi benjolan itu semakin membesar dan semakin mengganggu, maka diperiksakan ke Rumah Sakit dr Rehata Kelet Jepara. Dari pemeriksaan itu diketahui ada gangguan di kelenjar getah bening dan tumbuhnya tumor.
Oleh karena itu, Siti dirujuk untuk diperiksa di RS dr Kariadi Semarang dan selanjutnya benjolan yang ada di kepala di operasi di sana. Operasi itu dilakukan sekitar lima bulan yang lalu. Hal ini seperti diceritakan Yusman suami Siti.
“Pada saat operasi benjolan itu sebesar kepalan tangan saya,” cerita Yusman sambil mengepalkan tangannya. Rabu (13/12/2023).
Namun usai operasi kini benjolan tersebut tumbuh lagi bahkan lebih besar dari sebelumnya. Hal tersebut mungkin karena pengoban dan terapinya sempat terhenti karena biaya dan kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) mandirinya juga telat bayar. Hal ini seperti diungkapkan Yusman, suami Siti.
Dengan pekerjaan serabutan pria yang kini berusia 43 tahun yang tinggal di desa Banyumanis RT 02 RW 03 kecamatan Donorojo Jepara, kesulitan untuk membiayai pengobatan istrinya.
Namun hal tersebut tak lantas membuat Yusman patah semangat untuk mencari jalan kesembuhan bagi istrinya. Akhirnya BPJSnya yang terlambat telah terbayar dan siap untuk berobat kembali berobat ke RS Kariadi.
Bahkan karena keterbatasan biaya, Yusman dan istrinya pun rela ke RS Kariadi dengan mengendarai sepeda motor dari rumahnya di Jepara yang jarak tempuhnya sekitar 100 km.
Belum ada bantuan
Disinggung tentang tentang bantuan dari Pemkab Jepara, babak dua anak tersebut mengaku belum ada bantuan Pemkab yang diterimanya. ”Belum ada, hanya dari pemerintahan desa (pemdes) yang sudah ke sini, tadi Kaur Kesra dan bidan desa yang baru ke sini,” katanya.
Kondisi tersebut di benarkan Kaur Kesra Desa Banyumanis Abdul Bisri ketika dikonfirmasi di kantor (balai) desa. “Ya kita sudah melihat ke sana dan siap mendampingi untuk mendapatkan bantuan. Besok mereka akan ke Semarang untuk berobat kita sediakan ambulan dari LazisMu,” jelas Bisri.
“Kita siap mendampingi dan merekomendasi, jika pihak yang sakit meminta bantuan dari pemerintah atau pihak yang lain. Hal ini demi kesembuhan warga kami,” tegasnya.
“Itu yang akan kita (Pemdes Banyumanis-red) lakukan untuk membantu warga kami yang membutuhkan bantuan. Seperti yang kami lakukan untuk warga yang lain. Seperti ketika kita pernah mendampingi lima puluh orang dengan gangguan jiwa yang kita dampingi pengobatannya,” ungkapnya.
Disisi lain Yusman mengungkapkan bahwa, masih sangat membutuhkan bantuan untuk kesembuhan istrinya. Karena untuk mengurus istrinya, praktis dirinya tidak bisa bekerja secara maksimal, karena untuk kebutuhan sehari-hari keluarga dan biaya pengobatan sedangkan dia hanya pekerja serabutan.
Oleh karena itu bagi saudara-saudara yang mau membantu atau mendonasikan dana untuk kesembuhan istrinya bisa langsung transfer ke rekening Bank BRI no 7502 01 008256 535 atas nama Yusman. “Untuk saudara-saudara yang bisa datang ke sini atau yang tidak bisa datang. Terimakash atas bantuan dan mohon doanya untuk kesembuhan istri saya,” Yusman. (boedi-SS)