Hilang dari Data KPM 2023 Warga Geruduk Balai Desa Dongos
Kondisi kursi Balai Desa Dongos berantakan setelah didatangi lebih dari 1000 warga yang datanya tak tercandum sebagai KPM 2023. (foto: boedi/SS)
- 90% lebih data dihapus
Semarangsekarang.com (Jepara) – Waktu cair dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang ditunggu warga kurang mampu di Indonesia sudah mulai turun di bulan April 2023 ini yaitu Bansos PKH dan Non Tunai (sembako). Demikian pula di kabupaten Jepara sebagian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah menerimanya.
Namun tidak demikian dengan warga Desa Dongos yang terdaftar Bansos PKH dan BLT Sembako di tahun (2022) sebelumnya menerima bantuan non tunai berupa bahan pokok, tetapi untuk bulan April 2023 sebagian besar tidak lagi terima. Pasalnya, dari data di Desa Dongos Kecamatan Kedung Jepara yang menerima bantuan tersebut hanya terdaftar 26 orang. Padahal di tahun 2022 yang menerima 1.192 orang, jadi yang sudah tidak menerima manfaat lebih dari 90%.
Akibatnya, pada Rabu (05/04/2023) sekitar pukul 08.00 lebih dari seribu warga Desa Dongos geruduk Balai Desa Dongos Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara untuk mempertanyakan hilangnya data mereka kepada pemdes.
Setelah warga desa Dongos yang mempertanyakan hal tersebut membubarkan diri. Awak media semarangsekarang.com menanyakan kepada petinggi desa Dongos, Abdul Kamid.
Kamid yang baru sekitar empat bulan menjadi petinggi desa Dongos menjelaskan bahwa dirinya baru mengetahui daftar KPM bansos tahap I 2023 ini jumlahnya hanya ada 26 KPM yang terdaftar dan tidak tahu kalau ada tahun sebelumnya berjumlah 1.192 KPM hilang.
“Saya jadi bingung kenapa hanya tersisa 26 KPM dan yang lain hilang”, ungkap Kamid kepada Semarangsekarang.com
Abdul Kamid petinggi desa Dongos. (foto: boedi/SS)
Pertemuan tertutup
Menurut salah satu sumber, alasan perubahan data tersebut dimungkinkan karena peningkatan ekonomi dan ada warga yang meninggal, sehingga tidak lagi menerima manfaat. Maka data yang 90 persen lebih tersebut hilangnya dari data KPM.
Sementara itu Kadinsospermades (Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa) Edy Marwoto setelah terjadi datangnya sekitar seribu warga desa Dongos ke balai desa. Dirinya juga menemui petinggi desa Dongos dan mengadakan pertemuan tertutup.
Ketika ditanya awak media tentang terhapusnya data KPM penerima bansos dari pusat (kemensos). Dia menyatakan bahwa, ada dari pihak desa Dongos yang mengajukan penghapusan data tersebut di tahun 2022. “Ada pengajuan penghapusan data dari desa ke pusat, di tahun 2022,” jelasnya.
Di sisi lain Linmas yang ikut berjaga yang bernama Rachim mengatakan bahwa istrinya juga termasuk ada dalam data yang terjapus. Sehingga saat ini tidak dapat nerima bansos. Padahal diharapkan bansos tersebut bisa menopang kebutuhan jelang lebaran. (boedi-SS)