Dinkes Jateng Siagakan Posko dan Ambulance Sambut Lebaran
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar SKM MSc MSi (foto, humas dinkes Jateng)
Semarangsekarang.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar SKM MSc MSi menyebut yang utama pada H -7 dan H +7 Idul Fitri 1445 H, adalah persiapan posko kesehatan Lebaran. Posko ini penting untuk memberikan kenyamanan para pemudik yang melakukan perjuangan keras pulang ke kampung halamannya pada momen Hari Raya Idul Fitri.
“Kami Dinas Kesehatan Provinsi, tentunya prioritas utama mempersiapkan posko kesehatan Lebaran lengkap dengan dokter, obat-obatan yang dibutuhkan serta mobil ambulance standby,” kata Yunita pada temu wartawan yang berlangsung di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Kamis (4/4/2024).
Dikatakan Yunita, pada H – 7 dan H +7 merupakan puncak arus mudik dan arus balik. Posko kesehatan di wilayah Jawa Tengah ada 349 posko Lebaran dan Rumah Sakit yang senantiasa siaga 24 jam.
Bersamaan dengan cuti bersama, sambung Yunita, Rumah Sakit dan gawat darurat senantiasa siaga terutama Rumah Sakit provinsi. “Posko kesehatan itu ada di mana saja dan oleh siapa saja,” kata Yunita.
Menurut Yunita Dinas Kesehatan juga menempatkan posko terpadu bersama dengan unsur kepolisian, PMI, Perhubungan. Posko terpadu ada 207 posko terpadu Lebaran. untuk memberikan pelayanan kepada para pemudik.
Pada kesempatan itu, Yunita juga menyampaikan bahwa rest area untuk istirahat sejenak para pemudik yang berada diantara jalan tol itu juga dilengkapi dengan posko Lebaran beserta ambulance.
Ia mengingatkan, idealnya para pemudik yang membawa kendaraan sendiri perlu setiap 4 jam istirahat untuk menjaga stamina agar tetap prima.
Bagi pemudik yang melakukan perjalanan jauh kata Yunita, agar senantiasa menjaga stamina tetap segar. Dan menjaga kesehatan tubuh, selalu tetap sehat. Dan untuk menjaga kesehatan tubuh para pemudik perlu mengkonsumsi makanan yang sehat, serta banyak minum.
“Tubuh yang lelah dan tidak diimbangi asupan makanan yang sehat, berpotensi mudah terserang penyakit. Ingat, saat ini cuaca ekstrem masih menyelimuti kita, masa transisi antara musim panas dan hujan sangat berpotensi menimbulkan penyakit demam berdarah,” pungkasnya. (subagyo/ss)