DKJT Apresiasi Pergelaran Seni Awal Tahun di Pura Girinatha

Ketua Umum DKJT Gunoto Saparie dengan latar belakang panggung Pergelaran Seni Awal Tahun di Pura Girinatha, Semarang. (foto: istimewa)
Semarangsekarang.com – Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT) mengapresiasi kegiatan Pergelaran Seni Awal Tahun di Pura Girinatha, Jalan Sumbing 12, Bendungan, Gajahmungkur, Semarang, Sabtu, 27 Januari 2024. Pergelaran seni itu mengambil tema “Melalui Seni Budaya Kita Rajut Harmoni Menuju Pemilu Damai”.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua Umum DKJT Gunoto Saparie kepada wartawan seusai menghadiri pergelaran seni yang diselenggarakan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Semarang.
Gunoto Saparie menggarisbawahi pernyataan Ketua PHDI Semarang I Nengah Wirta Darmayana dan Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, bahwa kesenian dapat menciptakan keharmonisan di tengah ketegangan dan persaingan politik menjelang Pemilu 14 Februari 2024. Kesenian dapat menjadi sarana persatuan dan kesatuan.
“Memang kesenian seharusnya dapat menjadi perekat kebinekaan dan perbedaan akibat beragamnya pilihan calon anggota legislatif atau calon presiden dan calon wakil presiden,” katanya.
Menurut Gunoto, selama ini terkesan kesenian menjadi salah satu alat bagi politisi untuk menggapai tujuannya. Misalnya, menjadi alat sosialisasi program para kontestan Pemilu, bahkan untuk pencitraan. Akibatnya, seniman diposisikan sebagai objek belaka.
“Sudah waktunya kesenian bukan sekadar alat politik. Sudah saatnya para seniman tidak hanya menjadi objek. Mereka harus menjadi subjek yang merdeka dan berdaulat untuk mencipta karya seni,” tandasnya.
Gunoto Saparie menilai, pergelaran seni di Puri Girinatha mampu menyejukkan suasana panas menjelang Pemilu. Penampilan para seniman dari sejumlah sanggar itu cukup memikat, unik, dan langka terjadi di Semarang.
“Harus saya akui, saya sangat terkesan. Lokasi pura yang berada di ketinggian dataran pun sangat mendukung keberhasilan pergelaran tersebut,” ujarnya.
Gunoto sangat senang dengan kepedulian Wali Mota Semarang-terhadap upaya pembinaan dan pengembangan kesenian di wilayahnya. Kepedulian itu, misalnya, ditunjukkan dengan upaya revitalisasi Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) sebagai pusat aktivitas dan kreativitas seniman Semarang. (subagyo-SS)