Tirta Nursari Ketua Satupena Kabupaten Semarang


Sebagian anggota Satupena Kabupaten Semarang bergambar saat pembentukan kepengurusan di TBM Warung Pasinaon, Bergas, Kabupaten Semarang. (foto: istimewa)

Semarangsekarang.com – Kepengurusan Perkumpulan Penulis Indonesia (Satupena) Kabupaten Semarang akhirnya lengkap sudah. Setelah sebelumnya hanya ada nama Tirta Nursari yang ditunjuk sebagai koordinator di wilayah ini oleh pengurus Satupena Provinsi Jawa Tengah, maka dalam pertemuan sederhana yang berlangsung di TBM Warung Pasinaon Bergaslor, Bergas, Kabupaten Semarang,Minggu, 7 Mei 2023, 21 nama melengkapi kepengurusan periode 2023-2028 ini dengan Tirta Nursari sebagai ketua.

Ketua Satupena Kabupaten Semarang Tirta Nursari mengatakan, Satupena adalah organisasi yang menaungi penulis lintas genre dan lintas generasi di seluruh Indonesia. Saat ini organisasi yang berpusat di Jakarta ini telah terbentuk di 34 provinsi di Indonesia. Untuk tingkat pusat ketuanya adalah Denny JA. Sedangkan di tingkat Provinsi Jawa Tengah diketuai Gunoto Saparie.

“Maksud dan tujuan dari pendirian organisasi ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme penulis, melindungi hak-hak penulis atas hasil karyanya, melindungi kebebasan berekspresi penulis, dan meningkatkan kesejahteraan penulis,” ujarnya.

Berbeda dengan daerah lain yang ketua dan pengurusnya didominasi oleh wartawan, maka Tirta Nursari yang memandegani Satupena Kabupaten Semarang lebih dikenal sebagai pegiat literasi dan sekaligus penulis. Meski secara resmi baru beberapa hari dibentuk dan bahkan belum pula dikukuhkan, namun Satupena Kabupaten Semarang sendiri saat ini sudah memiliki 50-an anggota yang terdiri dari para jurnalis media cetak maupun daring, content creator, blogger, hingga guru, dan penulis.

“Kami memang berusaha merangkul semua penulis yang ada di kabupaten Semarang, dari berbagai latar belakang. Harapannya, kehadiran para penulis ini akan mampu memberikan warna tersendiri bagi dunia literasi di Bumi Serasi,” ujar Tirta, Rabu (10/05/2023).

Tirta menyebut, meskipun terlihat tertidur lelap, potensi Kabupaten Semarang tak bisa dipandang sebelah mata. Hal itu terlihat setelah pihaknya melakukan pendataan penulis Kabupaten Semarang yang merupakan langkah awal dari terbentuknya organisasi profesi penulis ini, dimana ada lebih dari 50-an orang telah mengisi formulir, meski belum semuanya bergabung di Satupena.

Komunitas literasi

Sementara banyak lagi yang belum melengkapi pendataan, tetapi telah mengisi undangan untuk bergabung dengan Satupena.

Menurut Tirta, dari hasil pendataan tersebut terlihat pula bahwa ada banyak komunitas literasi di kabupaten Semarang di antaranya Penarawa (Kelompok Penulis Ambarawa), Kelingan (Kelompok Penulis Ungaran), Komunitas Wapas (Warung Pasinaon), Kanal Semua Bisa Menulis (KSBM),

Guru Bisa Menulis (GBM), Atpusi, FTBM, Media Guru Indonesia (MGI), dan lain-lain. Tentu saja ini akan menjadi potensi tersendiri untuk Satupena untuk semakin menyebarkan virus literasi.

Selain melakukan pendataan penulis, Tirta juga telah melakukan kerja sama dengan Perpustakaan Daerah Kabupaten Semarang di mana menghasilkan kesepakatan bahwa buku-buku penulis lokal akan diakomodasi dan menjadi bagian belanja buku. Untuk langkah awal 50 judul buku karya penulis lokal telah masuk anggaran belanja tahun 2023 dan saat ini telah siap dibaca oleh para pemustaka.

“Ke depan tentu kami berharap jumlah ini akan terus bertambah, dan karya-karya penulis lokal akan bisa dinikmati oleh para pembaca, baik itu pengunjung perpustakaan, maupun mereka yang menikmati layanan Perpustakaan Keliling. Apalagi saat ini hasil karya penulis lokal ini juga tidak kalah sebenarnya dari penulis mayor,” paparnya.

Tirta menuturkan, meskipun disebut penulis lokal, tetapi banyak sebenarnya penulis Kabupaten Semarang ini yang buku-bukunya sudah menembus mayor label dan beredar luas secara nasional. Satupena Kabupaten Semarang saat ini sudah melakukan penjajagan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak. Selain dengan Perpustakaan Daerah, Satupena juga bersiap untuk berkolaborasi dengan Balai Bahasa Jawa Tengah, Dinas Pendidikan, dan lain-lain. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top