Kesenian adalah Media Dakwah yang Efektif
Kajian Rutin Ahad Pagi di Masjid Al-Hikmah Cepu,
Semarangsekarang.com (Blora),- Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora kembali mengadakan Kajian Rutin Ahad Pagi di Masjid Al-Hikmah Cepu, Minggu (30/6/2024). Tema yang bahasa dalam kajian, itu adalah “Pentingnya Seni dan Budaya dalam Dakwah”. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan jamaah, baik dari kalangan Muhammadiyah maupun masyarakat umum.
Kajian tersebut menghadirkan narasumber Dr. Kusen, Ph.D., yang lebih dikenal sebagai Kyai Cepu, Wakil Ketua Lembaga Seni dan Budaya Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam kesempatan, itu Kusen menyampaikan tiga poin penting mengenai peran seni dan budaya dalam dakwah Islam.
Pertama, ia menekankan bahwa seni dan budaya dapat berperan sebagai media dakwah yang efektif, terutama bagi generasi muda Islam di era digital ini. “Generasi muda sangat akrab dengan berbagai bentuk seni dan budaya. Melalui medium ini, pesan-pesan dakwah bisa disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan mudah diterima,” ujarnya.
Kedua, ia menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan seni dan budaya ke dalam dakwah kontekstual. “Kita perlu memahami konteks sosial dan budaya masyarakat sekitar. Dengan begitu, dakwah yang kita sampaikan bisa lebih relevan dan mengena di hati jamaah,” jelasnya.
Ketiga, ia memberikan contoh nyata bahwa seni dan budaya telah berhasil menarik minat dan meningkatkan pemahaman generasi muda Islam tentang ajaran agama. “Melalui pertunjukan seni seperti musik, teater, dan seni rupa, kita bisa menyampaikan nilai-nilai Islam dengan cara yang menyenangkan dan mengedukasi,” tambahnya.
Ketua Umum Satupena Jawa Tengah Gunoto Saparie didampingi Sekretaris Satupena Kabupaten Blora Gunawan Trihantoro mengapresiasi kegiatan dengan tema sangat menarik dan menantang ini. Ketika ada gempuran kalangan Wahabi bahwa musik itu haram, Muhammadiyah justru menunjukkan pentingnya kesenian, termasuk musik, sebagai media dakwah.
Acara kajian yang berlangsung hangat ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana jamaah berkesempatan untuk berdialog langsung dengan Kyai Cepu. Harapannya, kajian seperti ini dapat terus dilakukan dan menjadi inspirasi bagi kegiatan dakwah lainnya di berbagai daerah. (subagyo/ss)