Peran Masjid Perlu di Optimalkan dalam Upaya Penanganan Krisis


Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berfoto bersama saat membuka Rapat Kerja (Raker) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang, bertajuk “Optimalisasi Fungsi Masjid dalam Peningkatan Kesejahteraan Umat” di Ruang Komisi AB Lantai 8 Gedung Moh Ihsan, Kompleks Balai Kota Semarang, Sabtu (21/10/2023). (foto: istimewa)

Semarangsekarang.com – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan gerakan memakmurkan masjid harus terus dilakukan. Tak hanya itu, Mbak Ita, sapaan akrabnya juga menyinggung peran masjid untuk masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan Mbak Ita ketika membuka Rapat Kerja (Raker) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang, bertajuk “Optimalisasi Fungsi Masjid dalam Peningkatan Kesejahteraan Umat” di Ruang Komisi AB Lantai 8 Gedung Moh Ihsan, Kompleks Balai Kota Semarang, Sabtu (21/10/2023).

“Saya mengajak DMI selain tujuannya memakmurkan masjid juga untuk umat, sehingga ada beberapa hal yang mungkin saat ini menjadi konsen bagi Indonesia secara umum dan khususnya Kota Semarang,” kata Mbak Ita saat memberikan sambutan.

Mbak Ita mengatakan, ada macam-macam hal yang perlu diperhatikan demi mensejahterakan umat. Terlebih seusai terjangan pandemi Covid-19 seperti sekarang ini yang kemudian juga dihadapkan fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas normal atau El Nino.

“Setelah melewati Covid-19, lalu ada El Nino ini terjadi kekeringan dan permasalahan harga pangan yang tinggi,” katanya.

Di sini, kata Mbak Ita, peran masjid untuk kesejahteraan umat amat diperlukan. Mulai dari kegiatan seperti urban farming hingga skala besar penanganan stunting. Termasuk penanggulangan kemiskinan ekstrem. Selain sebagai pusat kegiatan keagamaan dan dakwah, peran ini menurutnya akan efektif guna mengantisipasi persoalan dan ancaman krisis, di lingkup daerah. Khususnya ancaman krisis pangan.

“Sekarang ini sistem berkelanjutan seperti makanan pendamping beras, lahan-lahan masjid di kota ini luas, sehingga bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Meski begitu, dia menyatakan bahwa DMI dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah lama bersinergi dan berkolaborasi dalam kesejahteraan umat. Baru-baru ini yang telah dilakukan dan terus berlanjut yaitu, gelaran Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).

“Jumlah masjid di Kota Semarang ada sekitar 1.500, kemudian jika ditotal dengan surau dan musala ada sekitar 3.000,” katanya, menyebut jumlah masjid dan musala tersebut akan memberikan dampak baik terhadap umat.

Pihaknya juga bakal mengoptimalkan peran masjid menjadi tim pengendalian inflasi daerah (TPID). Program kerja sama dengan Bank Indonesia ini akan bertempat di Pasar Kanjengan. Namun tidak menutup kemungkinan bisa digelar di masjid dan tempat ibadah lainnya yang ada di Kota Semarang. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top