Dinas Perdagangan Imbau Distributor Tak Naikkan Harga Tinggi


Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Nur Kholis (kanan) bersama Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin saat monitoring persediaan bahan pokok di Pasar Peterongan beberapa waktu lalu. (foto: disperindag kota semarang)

  • Di masa Nataru 2022/2023

Semarangsekarang.com – Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Nur Kholis mengimbau kepada distributor atau agen sembako untuk tidak memanfaatkan selama musim libur Natal dan Tahun Baru untuk menaikan harga terlalu tinggi.

Sehingga membuat pedagang ditingkat pengecer dan toko kecil juga akan menaikan harga dan membuat gejolak di masyarakat. “Kami imbau untuk para distributor dan agen agar tidak menggunakan kesempatan momen libur Nataru untuk menaikan harga terlalu tinggi,” kata Nur Kholis Senin (26/12/2022) berharap kepada distributor dan agen.

Kalau harga dari distributor atau agen sudah sangat tinggi tentu juga akan diikuti oleh tingkat pengecer yang menjual sembako di pasaran.

Nur Kholis menambahkan, agar harga tetap stabil dan stok kebutuhan pangan aman selama Nataru, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polrestabes yang turun ke lapangan melakukan pemantauan harga.

“Memang saat ini ada kenaikan harga komoditas tertentu seperti daging ayam, telur dan beras di pasaran, namun kenaikannya tidak terlalu signifikan,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya baru-baru ini telah melaksanakan droping atau penyaluran komoditas kebutuhan masyarakat berupa minyak goreng untuk antisipasi kelangkaan di pasaran. Penyaluran minyak goreng  kemasan tersebut disalurkan kepada pedagang di Pasar Peterongan karena sebelumnya dari tinjauan di lapangan, adanya kelangkaan komoditas tertentu yakni minyak goreng.

Dalam melaksanakan droping atau menyalurkan minyak goreng kemasan minyak kita, kali ini di Pasar Peterongan sebanyak 125 karton atau 1.500 liter minyak goreng kepada pedagang. Hal ini guna mengantisipasi kelangkaan salah satu kebutuhan pokok masyarakat selama musim Natal dan Tahun Baru 2023.

“Kami bantu droping minyak goreng ke pedagang di Pasar Peterongan sebanyak 125 karton atau 1.500 liter. Kami imbau, agar pedagang menjualnya sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 14 ribu per liternya,” terangnya.

Dikatakan selanjutnya, untuk droping minyak goreng, nantinya juga akan dilaksanakan ke pasar tradisional lainnya, jika memang melhat di pasar tersebut ada kelangkaan minyak goreng. “Jangan sampai ada kenaikan harga, khususnya minyak goreng dan komoditas tertentu yang menjadi kebutuhan pangan masyarakat,” pungkasnya. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top