Normalisasi Kali Plumbon, Pemkot dan BPN Semarang Upayakan Pembebasan Lahan

Plt Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan keterangan kepada wartawan tentang cara cepat atasi genangan banjir cepat surut.(foto: subagyo/SS)
Semarangsekarang.com — Menindaklanjuti rencana penanganan banjir oleh Kementerian PUPR, Pelaksana tugas Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Rabu (04/01/2023) langsung menggelar rapat koordinasi bersama ketua DPRD Kota Semarang, kepala BPN, BBWS, BPJN, Sekretaris Daerah, serta para kepala OPD.
Usai Rakor, dalam jumpa pers yang digelar, perempuan yang akrab disapa Mbak Ita menyebutkan jika berbagai upaya yang telah dilakukan pihaknya bersama Forkopimda dan semua unsur masyarakat, akhirnya membuahkan hasil dengan surutnya genangan di beberapa titik lokasi banjir.
“Kami juga melakukan upaya-upaya yang bisa dilakukan terkait banjir kemarin ini kan sampai menggenangi dan baru hari ini surut, sudah mulai kering. Yang pertama adalah penanganan pompa Tenggang dan Sringin memang overload, antara air yang datang dengan keluarnya di sungai Sringin dan sungai Tenggang ini tidak sesuai,” terang Mbak Ita.
“Arahan dari bapak menteri akan dibuka 6 pintu air dan pompa air di Tenggang kemudian 8 ada di Sringin. saat ini sudah dilakukan pemesanan selama 6 bulan dan nanti dikerjakan selama 1 bulan. Tetapi saat ini sudah dibantu atas arahan bapak menteri ada ditambah 4 pompa portabel yang didatangkan dari Jogja, Solo, Cirebon, dan Jakarta,” tambahnya.
Menurut Ita, saat ini salah satu lokasi yang masih tergenang ada di Trimulyo setinggi 50 cm. Kemarin Menteri PUPR telah menginstruksikan untuk membangun tanggul laut. Selain itu juga akan dilakukan pembangunan kolam retensi seluas 250 hektar yang akan menjadi tulang punggung pengelolaan banjir di wilayah timur.
“Kemudian untuk yang di Bringin wilayah Semarang bagian barat ini adalah penanganan normalisasi kali Plumbon dan kelanjutan dari pembangunan renormalisasi kali Bringin masih ada PR dua yaitu jembatan kali Bringin dan juga jembatan rel kereta api. Tapi kalau rel kereta api adalah kewenangan dari kementrian perhubungan,” ujar Ita.
“Yang menjadi tugas kami adalah peninggian jembatan ini adalah tugas dari Badan Jalan Nasional tapi pembebasannya adalah tugasnya Pemerintah Kota Semarang. Ada sekitar 10.397 meter persegi yang harus dibebaskan tetapi kami mencoba untuk membuat dari BPJN redesign sehingga lebih sedikit untuk pembebasannya biar cepat,” lanjutnya.
Pembangunan infrastruktur
Sementara itu, Sigit R Adhi selaku Kepala BPN Kota Semarang juga siap bekerja keras untuk mengupayakan percepatan pembebasan lahan agar pembangunan infrastruktur dalam penanganan banjir ini bisa segera terlaksana.
“Saat ini dalam rangka koordinasi, bahkan ini setiap minggu itu ada progres. Kemudian memang targetnya pembangunan itu kan sampai dengan 2024 dilaksanakan sehingga nanti pembebasan tanahnya terutama dalam waktu dekat ini harus selesai,” pungkas Sigit. (subagyo-SS)