Kepala SD Hj Isriati Tegaskan Alumninya Benar-benar Berprestasi


Ditunjukkan tanda terima laporan pengaduan dugaan pemalsuan dokumen ke Polrestabes Kota Semarang. (foto: istimewa)

  • Tanggapi Laporan Piagam Palsu

Semarangsekarang.com – Isu mengenai piagam penghargaan palsu untuk mendaftar di salah satu SMPN Kota Semarang terus bergulir. Bahkan seorang warga Gaymsari telah melaporkan dugaan tersebut ke Satreskrim Polrestabes Semarang.

Isu ini bahkan menyeret salah satu SD yang cukup ternama di Kota Semarang, Yakni SD Hj Isriati Baiturrahman Semarang. Pasalnya, ada delapan alumninya mendaftar di SMPN yang dimaksud.

Amir Yusuf selaku kepala SD Isriati menyangkal dengan menegaskan bahwa kedelapan mantan siswanya benar-benar mengikuti sejumlah event kejuaraan sains skala internasional dan berdiri di podium juara.

Kejuaraan-kejuaraan yang dimaksud Amir antara lain AISEEF, I2ASPO, WICE dan ISIF. Bahkan salah satu alumni SD Isriati mendapatkan medali emas dari kompetisi AISEEF untuk project bertema Warak Ngendhog Local Wisdom Based on Education Games to Increase Knowledge and Love Local Culture di kejuaraan ASEAN Innovative Science Environmental and Enterpreneur Fair 2022.

“Bisa dicek di website masing-masing kejuaraan. Jadi tidak benar seperti yang dilaporkan. Bahwa kedelapan anak tersebut memang ikut kejuaraan dan mendapat juara,” kata Amir di ruang kerjanya, Rabu (28/06/2023).

Dan dari penjelasan di tiap website kejuaraan, kedelapan anak tersebut dinyatakan sebagai peserta dan menjadi juara di tiap kategori lomba yang diikuti baik melalui online maupun offline.

“Bahwa piagam tersebut piagam asli dari penyelenggaraan tahun 2021, 2022, 2023 dan semuanya mendapat gold medal. Ada yang dilakukan secara online maupun offline, tempatnya di Undip,” beber dia.

“Dan pihak penyelenggara juga sudah menyampaikan surat keterangan jika anak-anak tersebut memang ikut dan menjadi juara,” sambungnya.

Dengan adanya bukti otentik yang bisa diakses oleh masyarakat luas itu, Amir mempertanyakan dasar pihak lain meragukan keabsahan piagam prestasi dari eks anak didiknya. Bahkan sampai mengadukan persoalan itu ke pihak kepolisian.

“Dari data piagam anak-anak yang diduga palsu itu kami minta kejelasan kenapa piagam ini kami disangsikan oleh pihak lain (pelapor),” katanya.

Terpisah, Ketua Indonesian Young Scientist Association (IYSA), Deni Irawan menyampaikan hal senada. Deni menegaskan sejumlah piagam siswa yang berasal dari SD Hj Isriati Baiturrahman asli dari pihaknya selaku penyelenggara kompetisi AISEEF. Mereka mengikuti kejuaraan tersebut dan menjadi juara.

“Nama-nama tersebut di atas adalah benar adanya telah mengikuti kegiatan ASEAN Innovative Science Environmental and Enterpreneur Fair 2022 yang diikuti oleh 20 negara dan mendapatkan medali emas,” kata Deni dalam keterangan tertulisnya. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top