Prestasi GTK Kota Semarang Dipuji Pakar Pendidikan Unika


Tukiman Taruno Sayoga, Pakar Pendidikan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang (foto: dok istimewa)

Semarangsekarang.com – Pakar Pendidikan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Tukiman Taruno Sayoga memuji prestasi delapan guru dan tenaga kependidikan di Kota Semarang, yang lolos seleksi Apresiasi GTK Inovatif dan Dedikatif tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Menurutnya, capaian yang ditorehkan tersebut tak lepas dari perhatian Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. “Yang perlu diberi apresiasi selain guru dan tenaga kependidkan memang pemerintah daerahnya. Artinya, perhatian cukup besar, maka butuh diberi apresiasi yang sepantasnya,” ujarnya, dalam sambungan telepon, baru-baru ini.

Taruno mengatakan, prestasi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kesejahteraan. Dalam hal ini, dia menyebut rata-rata GTK di Kota Semarang lebih terjamin dibanding daerah lain di Jawa Tengah. “Kalau guru sudah tidak mikir lagi cari samben, bisa dituntut full untuk fokus ke pembelajaran, istilahnya dedikasi seorang guru luar biasa, itu artinya ada hubungan langsung antara prestasi dan remunerasi,” ujarnya.

Menurutnya, dorongan dan perhatian Mbak Ita makin terlihat setelah para guru-guru di Kota Semarang menunjukkan prestasinya menjelang Hari Guru Nasional 2023, yang akan diperingati 25 November mendatang.

Torehan ini, kata Taruno harus diperhatikan lebih matang. Semisal, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang perlu memikirkan regulasi dengan memberikan penghargaan kepada guru dan tenaga kependidikan. “Dalam hal inovasi dan dedikasi, sejauh ini regulasinya sudah bagus,” katanya.

Taruno yang juga mengampu Community Development itu menjelaskan, pentingnya kepesertaan guru penggerak dalam ajang seleksi GTK Inovatif dan Dedikatif besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu. “Saat ini yang didorong-dorong supaya berkembang menjadi baik adalah guru penggerak dan sekolah penggerak agar bisa menggerakkan guru-guru lain maupun sekolah-sekolah lain yang belum,” ujarnya.

Hal inilah kemudian ditangkap Pemkot Semarang yang dikomandoi Mbak Ita. Para guru penggerak diberi ruang khusus dalam sebuah forum untuk membagikan pengalaman kepada guru-guru lain. “Guru penggerak wajar diberi ruang dan kesempatan luas supaya bisa menularkan kepada yang lain, itulah substasi dari guru penggerak, menjadi role model, menjadi penggerak seorang guru supaya fokus pada pembelajaran,” ujarnya.

Pada sisi lain, pihaknya mengajak guru yang belum tersertifikasi penggerak agar tak berkecil hati. Menurutnya, adanya program guru penggerak harus menjadi motivasi dalam menjadi pengajar di kelas. Bagi Taruno, Mbak Ita yang selama ini mengkomandoi Kota Semarang, juga telah memberi perhatian terhadap guru dan tenaga kependidikan di luar aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN.

Segi honorarium guru non-ASN, misalnya, telah diatas upah minimum kota (UMK) Semarang, yakni Rp 3.660.000. Guru swasta pun demikian, mereka mendapat bantuan transpor sebesar Rp 1,8 juta yang diberikan tiap tiga bulan sekali. Itulah, kata dia, yang menjadi dorongan semangat bagi guru-guru dan tenaga kependikan untuk meraih guru penggerak.

“Jangan hanya musiman, maksudnya ketika didorong menjadi guru penggerak yang aktif dan dedikasinya luar biasa, tetapi kalau guru penggerak kendur mereka (pemerintah-red) kemudian juga kendur,” katanya.

Seperti diketahui, sebanyak delapan guru dan tenaga kependidkan (GTK) di Kota Semarang lolos seleksi Apresiasi GTK Inovatif dan Dedikatif tingkat Provinsi Jawa Tengah. Mereka yang lolos berasal dari seluruh jenjang di bawah kewenangan Pemkot Semarang. Mulai dari Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Seleksi yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) GTK Kemendikbudristek itu, bekerja sama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah dalam menyambut Hari Guru Nasional 2023 bertajuk “Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar”. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top