Kepemimpinan Mbak Ita di Kota Semarang Mulai Tuai Pujian


Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mencoba coockies lele saat Launching Program Siap Mandiri Pangan Libatkan Masyarakat (Simpang Lima) di RT 7 RW 9, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kamis (05/10/2023). (foto: istimewa)

Semarangsekarang.com – Meski sempat diragukan saat pertama kali memimpin Kota Semarang, kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mulai menuai banyak pujian. Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu mulai memimpin Kota Semarang sejak 30 Januari 2023.

Awal menjabat, banyak yang meragukan terkait kemampuan memimpin sebuah kota sebesar Kota Semarang. Apalagi, Mbak Ita merupakan wali kota perempuan pertama di Kota Semarang. Lantaran dalam sejarah, jabatan Wali Kota Semarang selalu dipimpin laki-laki. Namun perlahan tapi pasti, dengan gayanya yang ”sat set”.

Anggota komisi D DPRD Kota Semarang, Dyah Ratna Harimurti pun memberikan pujian pada kepemimpinan Mbak Ita khususnya dalam upaya mengatasi persoalan kasus bullying pelajar.

Detty, sapaan akrab politisi PDI Perjuangan tersebut juga menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu telah melakukan beberapa langkah terkait mitigasi dan penanganan perundungan.

Salah satunya, melalui focus group discussion (FGD) yang rutin diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang. Kegiatan diskusi terarah tersebut melibatkan guru dan para orang tua murid.

Begitu pula penekanan penanaman karakter lewat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dorongan tersebut, kata dia, kini telah berjalan di sekolah-sekolah yang ada di Kota Semarang.

Dia menilai, upaya yang dilakukan Mbak Ita telah optimal dan harus dipertahankan. Mengingat, kasus perundungan banyak ditemukan di sekolah dan terus bermunculan. “Menangani kasus bullying, selain memberi pembinaan kepada pelaku juga perhatian terhadap korban dengan pendampingan dan pemulihan,” ujarnya.

Penanganan Banjir

Upaya penanganan banjir di Kota Semarang, Mbak Ita juga dinilai sat set dan terencana. Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono memberikan apresiasi mengingat sudah berjalannya program revitalisasi sungai dan saluran air.

“Kami mengapresiasi upaya Pemkot Semarang dalam mempersiapkan penanggulangan banjir yang sifatnya besar misalnya, normalisasi Banjir Kanal Barat (BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT). Itu menurut saya akan sangat berpengaruh signifikan dalam penanganan wilayah banjir,” kata Suharsono, Selasa (03/10/2023) lalu.

Tak hanya BKB dan BKT, Suharsono juga menyebut proyek revitalisasi saluran air di pusat kota dan daerah pinggiran berjalan masif selama Mbak Ita menahkodai Kota Semarang. 

Sedikitnya ada delapan saluran air yang kini dalam proses revitalisasi. Di antaranya, Saluran Klipang, Saluran Kedungmundu, Saluran Tentara Pelajar, Saluran Erlangga, Saluran Pemuda-Imam Bonjol, Saluran Depok, dan Saluran Jatisari. Saluran Tlogosari Wetan telah rampung, dan lainnya akan selesai awal bulan depan.

“Terutama Jalan Depok menuju Pemuda sampai Imam Bonjol itu, saya kira upaya yang tepat karena selama ini salurannya tersedia, tetapi sendimentasinya tinggi,” katanya.

Dia juga mengungkapkan bila pada anggaran perubahan tahun ini, ada daftar pembelian pompa portabel. Berdasar pengalaman, perlengkapan itu dibutuhkan untuk ditempatkan di wilayah tertentu.

“Pada tahun ini, masuk anggaran perubahan 2023 ada penambahan pompa portabel yang memang kami setujui supaya mengantisipasi titik-titik banjir,” ujarnya. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top