Mbak Ita Minta Pengawasan Kawasan Balai Kota Semarang Ditingkatkan
Foto Balaikota Semarang. (foto: dok istimewa)
- Terjadi dua kali curanmor
Semarangsekarang.com – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta agar petugas meningkatkan pengawasan di area Balai Kota Semarang. Menyusul terjadinya dua kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di kawasan Balai Kota Semarang.
“Saya kan selalu pulang paling malam. Mungkin karena sudah firasat ya, saya pekan lalu sudah mengingatkan untuk memperketat keamanan,” ujar Mbak Ita sapaan akrabnya.
Menurut Mbak Ita, sebelum adanya pencurian kendaraan pihaknya telah meminta Kepala Bagian Rumah Tangga untuk menutup gerbang di balai kota setelah jam pulang kerja dan hari libur.
Dirinya meminta agar membatasi akses, dengan hanya membuka satu akses saja pada luar hari kerja agar memudahkan monitoring atau pengawasan.
“Setelah jam kantor gerbang ditutup semua. Ada satu saja di depan Balai Kota yang dibuka pintunya. Orang bisa masuk melewati satu pintu saja. Pintu gerbang belakang, samping, ditutup,” tambah Mbak Ita.
Mbak Ita menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tidak dapat menutup seluruh pintu masuk saat hari libur maupun di luar jam kerja. Pasalnya, masih ada aktivitas yang terjadi di Balai Kota, seperti pengisian (charging) sistem pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di halaman belakang Balai Kota Semarang.
“Kita tahu juga di belakang ada SPKLU, banyak masyarakat mengisi daya untuk kebutuhan kendaraan mereka,” paparnya.
Dengan adanya kasus pencurian kendaraan ini, Mbak Ita meminta ada peningkatan pengawasan di area Balai Kota. Apalagi, di luar jam kerja ramai masyarakat berkegiatan di lingkungan balai kota.
“Satpol PP harus bersiaga menjaga area Balai Kota. Nanti biar ada tambahan petugas yang berjaga,” pintanya.
Masuk laporan polisi
Terkait curanmor tersebut, Ita mengatakan, sudah masuk laporan ke kepolisian. Bahkan CCTV yang disiagakan di Balai Kota juga berhasil menangkap wajah pencuri. Dia berharap, kendaraan yang hilang tersebut bisa segera ditemukan.
“Semoga bisa segera ketemu. Minggu lalu memang saya meminta ke Kabag Rumah Tangga untuk membatasi akses-akses. Tetap satu (dibuka), lainnya ditutup. Kedua, saya minta ada Satpol PP,” katanya. (subagyo-SS)