Mbak Ita: Objek Wisata Tak Hanya Pantai atau Gunung


Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat berbicara dalam Forum Group Discussion “Kota Semarang sebagai Pintu Gerbang Pariwisata Indonesia” di Kota Semarang, Rabu (11/10/2023).. (foto: istimewa)

Semarangsekarang.com – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu terus mendorong potensi pariwisata di Ibu Kota Jawa Tengah. Salah satunya, Mbak Ita, sapaan akrabnya, akan menggandeng pihak swasta guna melakukan inovasi-inovasi untuk kemajuan pariwisata.

Mbak Ita menjelaskan jika objek wisata tidak selalu berkaitan dengan pantai atau pun gunung saja. Tempat-tempat bersejarah seperti kelenteng, masjid, dan gereja yang dibangun pada masa silam, bisa juga jadi alternatif wisata religi.

Atau potensi gedung-gedung kuno dan kampung atau kawasan bersejarah lain yang ada di kota ini, bisa juga menjadi potensi wisata sejarah dan edukasi. Di samping mengembangkan wisata yang sudah ada, pihaknya juga akan menciptakan destinasi tempat rekreasi baru.

“Menciptakan destinasi yang sifatnya menjadi keunggulan Kota Semarang, contohnya seperti Kota Lama yang tidak dimiliki daerah lainnya. Kemudian sebagai kota metropolitan, bisa juga mengembangkan potensi wisata pertanian dan juga wisata religi. Karena banyak peninggalan bangunan tempat ibadah bersejarah yang bisa menjadi unggulan pariwisata Kota Semarang”.
ujarnya.

“Dan, banyak masukan terkait bagaimana di Pecinan, Gang Baru, dan wisata ramah muslim yang sebenarnya sudah banyak dikerjakan, tapi mungkin tidak terlihat,” ujarnya seusai Forum Group Discussion “Kota Semarang sebagai Pintu Gerbang Pariwisata Indonesia” di Kota Semarang, Rabu (11/10/2023).

Pemkot Semarang kini berencana bekerja sama dengan PT Sido Muncul untuk membuat tempat yang diminati turis dengan konsep support tourism. Hal ini bertujuan agar Kota Semarang bisa menjadi tempat tujuan wisata internasional.

“Kemudian sudah disampaikan Pak Irwan (Irwan Hidayat-red) dari Sido Muncul akan membuat suatu tempat support tourism, jadi ada hotel bintang 5, bintang 4, bintang 3, kemudian tempat spa keluarga yang tidak mahal, juga ada makanan yang khas atau tradisional dan mungkin ada tempat tenis bertaraf internasional. Jadi ini semacam kolaborasi, penopang objek wisata,” terangnya.

“Pemkot Semarang menyambut baik karena ini kita perlukan dan butuhkan. Tidak bisa semuanya dibiayai oleh pemerintah, tapi kalau terkait dengan infrastruktur pendukung, pemerintah siap dan segera direalisasikan dan bisa dilakukan,” lanjutnya.

Pada sisi lain, Pemkot Semarang juga akan melakukan pembersihan dan penertiban di kawasan-kawasan wisata dari hal-hal yang membuat jadi kumuh. Hal ini bertujuan agar pengunjung bisa lebih nyaman dan merasa aman saat berkunjung ke Kota Semarang untuk berwisata. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top