Rektor Unimus: Mbak Ita Pemimpin yang Cekatan


Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Masrukhi. (foto: dok unimus)

Semarangsekarang.com – Kepemimpinan Hevearita Gunaryanti Rahayu menjadi Wali Kota Semarang mendapat apresiasi dan pujian. Selain sebagai pemimpin perempuan pertama, juga karena kinerjanya yang cekatan. Hal itu diungkapkan Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Masrukhi, Sabtu (14/10/2023).

Masrukhi mengatakan, perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mampu menunjukan kinerja yang sat-set dan cekatan dalam melayani masyarakat.

Terutama, kata Masrukhi, orang nomor satu di Kota Semarang itu, hadir langsung memimpin penanganan kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jatibarang. “Kita lihat Bu Ita ini luar biasa di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama persoalan kebakaran ini, beliau siang malam di lokasi,” ujarnya.

Dia menyatakan, tidak ada halangan seorang perempuan menjadi pemimpin. Kini, kepemimpinan perempuan harus didukung sepenuhnya. Karena pemimpin perempuan di seluruh level itu presentasenya kecil sekali. Dan wali kota Semarang, Bu Ita ini salah satunya.

Dikatakan Guru Besar Pendidikan Moral ini, kepemimpinan Mbak Ita menunjukan bahwa perempuan mampu mendobrak tembok yang selama ini dianggap hanya bisa diisi seorang laki-laki.

“Ini contoh, betapa masyarakat yang jumlahnya mencapai 1,6 juta, kalau siang 2,5 juta (banyak pekerja dari wilayah lain yang bekerja ke Kota Semarang-red) itu, adalah masyarakat yang sangat kompleks dengan berbagai aktivitas,” katanya.

Jika tidak ada pemimpin yang kuat, kata dia, maka mustahil Mbak Ita bisa melakukannya. Terlebih, selama menahkodai Kota Semarang, Mbak Ita mengubur dalam-dalam kekhawatiran akan terjadi suasana yang kurang kondusif.

Melihat capaian itu, Masrukhi mengajak para kartini-kartini muda mengambil pelajaran dari kepemimpinan politikus perempuan PDI Perjuangan tersebut. “Bu Ita ini sudah membuktikan itu, dan inilah role model bagi anak-anak muda untuk mengambil inspirasi dan pelajaran dari kepemimpinan Bu Ita,” katanya.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berbincang dengan Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Masrukhi di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Kamis (12/10/2023). (foto: istimewa)

Peran perempuan

Sebelumnya, saat mengisi Kuliah Umum Kepemimpinan Perempuan di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Kamis (12/10/2023), Wali Kota Semarang, Hevearota Gunaryanti Rahayu menekankan pentingnya peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, perempuan memiliki daya tahan tubuh yang kuat dibanding laki-laki. Meski begitu, perempuan juga tak dapat terpisahkan dengan kaum adam.

“Memang tidak mudah karena multifungsi dan multitalenta tadi. Perempuan ini kalau sudah menikah, akan menjadi istri, menjadi ibu yang tidak semua laki-laki mau memahami,” ujarnya ditemui seusai mengisi Kuliah Umum Kepemimpinan Perempuan di Kampus Unimus.

Perlu adanya satu pemahaman bersama, antara laki-laki dengan perempuan. Hal itu, kata Mbak Ita, adalah kunci keberhasilan kepemimpinan perempuan tanpa menimbulkan permasalahan dalam suatu rumah tangga.

“Pastinya kalau tidak memahami akan terjadi sesuatu masalah, hal kecil bisa menjadi besar, inilah yang harus dikampanyekan perihal kesetaraan gender. Perempuan mampu, perempuan pintar dan bisa menjadi pemimpin, tetapi kalau pasangannya tidak merestui tidak akan terjadi,” katanya.

Mbak Ita berkata, seorang perempuan menjadi pemimpin harus memiliki usaha yang lebih dibanding laki-laki. Meski begitu, dia menyebut, bukan menjadi suatu hambatan, maupun rintangan yang berat.

“Tetapi sebagai satu tantangan menjadi perempuan bisa memberikan kesejahteraan, utamanya untuk masyarakat,” tuturnya. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top