Medsos Adalah Tantangan Terbesar bagi Dunia Jurnalistik


Ketua  IJTI Pengda Jateng Teguh Hadiprayitno (tengah) saat menyampaikan materi jurnalistik positif dalam diskusi. (foto : subagyo)

Semarangsekarangcom (Semarang),- Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI,) Pengda Jateng Teguh Hadiprayitno mengungkapkan, jurnalisme positif bukan hanya tentang mengangkat fakta dan membuat berita berimbang, tetapi juga menyampaikan informasi yang membangun optimisme.

“Pada saat jurnalis memotret konflik atau situasi apapun, mereka memiliki pilihan untuk menyorot sisi positif dan memberikan resolusi yang konstruktif,” ungkap Teguh Hadiprayitno dalam diskusi Jurnalisme Damai yang berlangsung di Aula Kantor Kesbangpol Jateng, Senin (10/6/2024)

Di berbagai daerah seperti Jawa Tengah, penerapan jurnalisme positif, menurut Teguh Hadiprayitno mungkin belum sepenuhnya terasa. Namun di Papua, pendekatan ini telah menunjukkan dampak yang signifikan.

Dikatakannya, dalam konteks konflik etnis atau antar kelompok masyarakat, jurnalisme positif dapat berperan penting dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih harmonis.

Dia menjelaskan, penting untuk diingat bahwa jurnalisme positif tetap harus kritis sesuai dengan amanat Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. Undang-undang no 40/1999 menggariskan bahwa pers memiliki empat fungsi, termasuk fungsi sebagai media pendidikan dan kritik.

Teguh Hadiprayitno menambahkan, saat ini, tantangan terbesar datang dari media sosial, di mana informasi seringkali tidak terverifikasi dan dapat menimbulkan kesalahpahaman. Sementara masyarakat seringkali kesulitan membedakan antara informasi yang disajikan oleh media massa dan media sosial.

“Oleh karena itu, media massa yang terverifikasi harus tetap menjadi rujukan utama bagi masyarakat,” tandasnya.

Menurut Teguh, Pilkada 2024 merupakan momen yang penting bagi jurnalis, untuk menyongsong tahun ini dengan optimisme.. “Saya mengapresiasi kehadiran dan kontribusi semua pihak dalam diskusi ini, dan berharap kita terus mendukung penerapan jurnalisme positif untuk masa depan yang lebih baik.” pungkas Teguh Hadiprayitno. (subagyo/ss)

Berita Terkait

Top