Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the all-in-one-seo-pack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/semara37/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Banjir Dinar Mas dan Grand Permata Tembalang Jadi Perhatian Pemkot Semarang - Semarangsekarang.com

Banjir Dinar Mas dan Grand Permata Tembalang Jadi Perhatian Pemkot Semarang


Kondisi kawasan perumahan Dinar usai diterjang banjir beberapa waktu silam. (foto: dok istimewa)

Semarangsekarang.com – Meski saat ini masih musim kemarau, tapi persoalan dan ancaman banjir, masih menjadi perhatian Pemkot Semarang. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan, persoalan banjir yang pernah menerjang Perumahan Dinar dan Grand Permata Tembalang jadi fokus perhatian pihaknya.

Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan turun tangan menangani persoalan yang menjadi momok bagi warga sekitar saat musim hujan tiba.

Hal itu dikatakan Mbak Ita setelah dirinya mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jawa Tengah-DIY dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di Balai Kota Semarang, belum lama ini.

Mbak Ita mengatakan, letak Perumahan Dinar di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, berada di ketinggian yang sepadan dengan aliran sungai. Dengan kondisi tersebut, menurutnya, tidak boleh dilakukan pembangunan kawasan permukiman.

“Kami dari kemarin upayanya mencari pengembang, tetapi melarikan diri dan tidak ada. Sebenarnya itu salah. Kami tidak bisa bicara masa lalu, tetapi bagaimana masa depan dan penyelamatan warga,” katanya, Sabtu (21/10/2023).

Sesuai perencanaan, warga Perumahan Dinar akan dipindahkan ke rumah susun. Namun, karena sebagian masyarakat keberatan atas opsi tersebut, pihaknya melakukan penguatan tanggul jebol akibat banjir bandang tahun lalu.

“Masyarakat di situ (Perumahan Dinar-red) ada 52 kepala keluarga. Mereka tidak mau menempati rusun. Inginnya direlokasi tetapi di tanah atasnya,” katanya.

Dalam proses ini, seharusnya melibatkan pihak pengembang untuk mengetahui luasan tanah yang masih satu kawasan perumahan tersebut. Karena pengembang keberadaannya tidak diketahui, pihaknya menggandeng kejaksaan untuk menangani kasus tersebut.

“Sehingga sambil pararel kami membuat semacam tanggul sementara, saya mengundang kejaksaan, dan camat serta lurah yang tahu soal tanah di situ,” ujarnya.

Penataan kawasan perumahan

Selain itu, Mbak Ita juga menginstruksikan Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Semarang untuk menilik kembali penataan kawasan perumahan. Termasuk Perumahan Dinar dan Grand Permata Tembalang.

Perihal Grand Permata Tembalang, pada tahun lalu juga terdampak banjir bandang. Lokasi perumahan di Kelurahan Rowosari tersebut berada di bantaran sungai.

“Kami minta cek dari Distaru terkait yang Grand Permata. Kalau memang harus ada perbaikan, ya segera dilakukan. Sehingga harus dicek semua tata ruangnya,” katanya.

Mbak Ita menegaskan, realisasi dari upaya tersebut harus segera dirampungkan. Mulai pekan depan, Mbak Ita akan memimpin proses pembangunan infrastruktur di lapangan.

“Minggu depan saya akan lihat semuanya. Sekarang ini rapat koordinasi, tetapi realisasi perlu dilakukan dan saya turun langsung cek ke lapangan,” kata Mbak Ita. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top