Dewan Kota Semarang Minta Armada Penyiraman Tanaman Hias Ditambah


Petugas Disperkim Kota Semarang saat membenahi tanaman di Taman Gajahmungkur Semarang beberapa waktu lalu. (foto: istimewa)

  • Banyak Tanaman Kering dan Mati

Semarangsekarang.com – Kemarau panjang dan cuaca ekstrem akhir-akhir ini, tak hanya berdampak pada kekeringan dan bencana kebakaran, tetapi juga membuat tanaman hias di taman-taman dan median jalan raya di Kota Semarang mengalami kekeringan, layu dan akhirnya mati.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Wahyu Winarto menanggapi terkait banyak tanaman hias yang mati, pihak dewan meminta kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang untuk menambah unit armada atau truk tangki penyiraman tanaman agar tanaman tetap bisa segar.

“Kemarau panjang saat ini perlu dicarikan solusi agar tanaman hias yang ditanam di taman-taman dan di pinggir-pinggir jalan raya atau media jalan agar bisa hidup dan tetap hijau,” kata Wahyu Winarto menanggapi terkait banyak tanaman hias yang mati, Selasa (10/10/2023).

Pihak dewan meminta kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang untuk menambah unit armada atau truk tangki penyiraman tanaman agar tanaman untuk penghijauan tetap segar di.musim kemarau.

Dengan adanya tambahan armada truk tangki, sambung Wahyu Winartio penyemprotan tanaman bisa melakukan penyiraman secara menyeluruh sehingga tidak ada tanaman yang kondisinya kering dan akhirnya jadi layu.

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu Winarto. (foto: istimewa)

Wahyu Winarto berharap perawatan tanaman seperti yang ada di Taman Indonesia Kaya (TIK), dibuatkan sumur sendiri. Sumur itu khusus untuk menyirami tanaman-tanaman yang ada di area tersebut.

“Kalau hanya mengandalkan armada truk yang ada saja, nantinya tidak maksimal padahal untuk mengcover seluruh taman di Kota Semarang Semarang,” terangnya,

Nantinya, sumur-sumur itu, harapannya, kata dia, ada di kawasan taman yang memang butuh perawatan dengan baik saat musim kemarau. Solusi ini, dinilai cukup efektif dan efisien agar tanaman tidak kering dan menjadi mati.

“Misalnya, Kawasan Simpang Lima, Tugumuda, yang memang berada di pusat kota, dan taman taman lainnya di daerah pinggiran pun harus dilakukan perawatan dan pemeliharaan secara optimal, lebih lebih saat masih musim kemarau seperti saat ini,”imbuhnya.

Suhu panas ekstrem

Sebelumnya, Koordinator Bidang dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, Iss Widya Harmoko, menjelaskan suhu panas ekstrem di Kota Semarang dan sekitarnya karena saat ini Matahari seperti bergerak menuju Selatan.

Sehingga sekitar awal Oktober Matahari berada di titik kulminasi tepat di atas Pulau Jawa. “Fenomena gerak semu Matahari adalah siklus rutin yang terjadi setiap tahun. Secara klimatologis suhu akan cenderung mengalami kenaikan,” terangnya, belum.lama ni.

Dan pada akhir bulan Oktober 2023, suhu panas di Kota Semarang diperkirakan sampai mencapai 37-38 derajat celcius. “Puncaknya pada sekitar pertengahan sampai akhir bulan Oktober. Dan turun lagi mulai November.

Sedangkan untuk awal musim hujan di Semarang dan sekitarnya diprediksi BMKG akan terjadi pada bulan November mendatang,” paparnya. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top