Disperkim Kota Semarang Programkan Pengadaan Alat Penyiraman Otomatis


Petugas Disperkim Kota Semarang tengah melakukan perawatan dan merapikan tanaman di Kawasan taman Simpanglima Semarang, baru-baru ini. (foto: istimewa)

Semarangsekarang.com – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang kini telah membuat berbagai program untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan taman kota, termasuk tanaman hias agar tetap hijau dan tumbuh subur.

Kendati cuaca panas kemarau ekstrem dan kemarau cukup panjang seperti sekarang ini yang membuat banyak tanaman hias di taman dan median jalan menjadi kering dan mati. Tetapi perawatan intensif tetap wajib dilakukan.

Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Murni Ediati mengatakan, bahwa, pihaknya sudah membuat program pengadaan alat penyiraman otomatis yang ditempatkan di masing-masing titik taman kota. Nantinya juga dapat diatur waktu penyiraman tanaman dengan alat otomatis.

“Pengaturan waktunya bisa disetel sesuai kebutuhan penyiraman di setiap taman. Jadi agar tanaman hias tetap terawat baik dan tanah tetap basah dan gembur,” paparnya, Rabu (11/10/2023).

Penyiraman otomatis

Kedepannya, kata Pipie sapaan akrabnya, dengan adanya alat penyiraman otomatis , sehingga mobil tangki penyiraman tidak perlu lagi berkeliling di ring satu saja, atau pusat kota. “Supaya armada truk tangki bisa mengcover di ring 2 dan 3,”imbuhnya.

Terkait usulan Dewan agar ada penambahan jumlah armada truk penyiraman, dikatakan Pipie, tentunya akan dilakukan pengadaan kebutuhan operasional tersebut namun secara bertahap dengan menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu Winarto menanggapi tanaman hias yang ditanam untuk penghijauan di taman agar banyak yang tidak kering dan mati saat musim kemarau panjang, dewan meminta Disperkim Kota Semarang menambah armada truk tangki penyiraman.

Dengan adanya tambahan armada truk tangki penyemprotan tanaman bisa menyeluruh sehingga tidak ada tanaman yang kondisinya kering, layu dan akhirnya mati.

“Kalau bisa perawatan tanaman seperti yang ada di Taman Indonesia Kaya (TIK), dibuatkan sumur sendiri. Sumur itu khusus untuk menyirami tanaman-tanaman yang ada di area tersebut. Kalau hanya mengandalkan armada yang ada saja, nantinya tidak maksimal padahal untuk mengcover seluruh taman di Semarang,” terangnya, Selasa (10/10/2023) lalu.

Nantinya, sumur-sumur itu, harapannya, kata dia, ada di kawasan taman yang memang butuh perawatan dengan baik saat musim kemarau. Solusi ini, dinilai cukup efektif dan efisien agar tanaman tidak kering dan menjadi mati.

“Misalnya, Kawasan Simpang Lima, Tugu Muda, yang memang berada di pusat kota, dan taman taman lainnya di daerah pinggiran pun harus dilakukan perawatan dan pemeliharaan secara optimal, lebih lebih saat masih musim kemarau ini,” pungkas Liluk, sapaan akrabnya. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top