Ruas Jalan Pemuda Disterilkan dari Pedagang Dugderan

Jalan Pemuda sisi ujung timur meski sebagian ruas jalannya dimanfaatkan untuk wahana anak-anak, dan lalulintasnya sering padat namun masih tetap ramai lancar. (foto: subagyo/SS)
Semarangsekarang.com – Kemacetan lalulintas kendaraan lewat areal Dugderan 2023 Pasar Johar tetap terus diupayakan agar tidak terjadi penumpukan antrian panjang kendaraan.
Dinas Perhubungan kota Semarang terus berupaya untuk mengantisipasi agar lalulintas di kawasan Johar, bisa lancar.
Kemacetan arus lalu lintas di sekitar kawasan Pasar Johar itu lantaran dipenuhi lapak pedagang musiman, sambut datangnya bulan suci Ramadan 1444 H yang telah menjadi simbol kota Semarang dengan nama Dugderan.
Selama event Dugderan yang dibuka secara resmi sejak Minggu (12/03/2023) lalu, nantinya berlangsung hingga menjelang awal Ramadan atau menjelang datangnya bulan puasa.
Pemkot Semarang melalui Dinas Perdagangan Kota Semarang memberikan kebijakan kali ini melarang lapak pedagang menempati ruas Jalan Pemuda artinya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Jalan Pemuda bebas dan steril dari lapak pedagang Dugderan.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nur Kholis menjelaskan, event Dugderan tahun ini sedikit berbeda soal penempatan lapak pedagang Dugderan tidak masuk ke ruas Jalan Pemuda depan eks Hotel Dibya Puri.
Hal ini memang untuk menjaga arus lalu lintas agar tertib, lancar dan tidak mengganggu pengendara yang melintas.
“Pengaturan arus lalu lintas di kawasan Johar ini melibatkan dalam kepanitian event Dugderan juga ada dari Satlantas Polrestabes Semarang dengan menutup akses kendaraan masuk di sepanjang Jalan Ki Narto Sabdo,” ujarnya, Kamis (16/03/2023).
Penutupan dari traffic light perempatan Pekojan, sampai depan Hotel Metro Park View, karena dipakai lapak pedagang. khusus di Jalan Pemuda kita free kan tidak ada penempatan lapak pedagang disana,
Nur Kholis menambahkan, sedikitnya ada 165 lapak pedagang untuk meramaikan tradisi Dugderan sebelum memasuki bulan Puasa. Dikatakannya, untuk meramaikan tradisi tahunan ini diisi juga selain lapak kuliner, pakaian dan juga wahana hiburan.
“Sebelum dibuka secara resmi, pada Minggu (12/3/2023) kami telah melakukan persiapan, dengan doa bersama dengan para pedagang agar diberi kelancaran dan tidak ada halangan suatu apapun,” imbuhnya.
Ditambahkan dia, jam operasional pedagang dibuka dari pukul 09.00-21.00 WIB. Tentunya pedagang dapat menyesuaikan dengan aturan buka tutup dari Pemerintah Kota Semarang. Puncak event Dugderan ini akan digelar Kirab Budaya Dugderan, arak-arakan dari Balaikota menuju Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman.
“Direncanakan prosesi kirab dilakukan 23 Maret juga akan digelar lebih meriah dari tahun sebelumnya,” papar Nur Kholis.
Dikelola MAS
Terpisah, Ketua Yayasan Badan Pengelola Masjid Agung Semarang (MAS) KH Khammad Ma’sum Alhafidz mengatakan, sebanyak 116 stan pedagang yang ikut meramaikan event Dugderan Pemkot Semarang dan dikelola dari Masjid Kauman Semarang.
Para pedagang UMKM yang dikelola oleh Masjid Kauman Semarang meliputi 30 persen berjualan minuman, 30 persen makanan dan 40 persen permainan.
“Stand pedagang ditempatkan di depan Alun-alun Masjid Kauman, dan sekitar area kulineran Alun-alun. Pedagang menjual aneka makanan, dan ragam mainan khas Dugderan seperti mainan dari bahan dasar tanah liat, mainan jadul kapal othok-othok dan miniatur truk dan bus dari bahan kayu serta pakaian ,” pungkasnya. (subagyo-SS)