Pengamat Politik Sebut Duet Agus Suparmanto – Gus Yasin “Tokoh dan Tauke” Sanggup Majukan PPP

Agus Suparmanto dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) adalah tauke dan tokoh yang siap majukan PPP (foto:ist)
Semarangsekarang.com (Jakarta),- Duet Agus Suparmanto dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) disebut sebagai penyelamat Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Agus sendiri barusaja dideklarasikan sebagai Calon Ketum PPP periode 2025-20230 sementara Gus Yasin kandidat kuat Sekjen partai.
Alasannya, Agus yang berlatar belakang “tauke” dan Gus Yasin merupakan “tokoh”. Keduanya dipandang sebagai pasangan yang tepat untuk membesarkan PPP.
Analis Komunikasi Politik dan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan untuk menggerakkan partai dibutuhkan keduanya. “Tokoh” wajib ada karena sebagai panutan bagi kader maupun akar rumput partai. Dalam konteks PPP sebagai partai Islam, maka tokoh dari kalangan santri menjadi begitu urgen. Sementara “Tauke” merupakan bahasa China yang bermakna bos atau pengusaha yang posisinya bisa menggerakkan mesin partai.
“Gus Yasin tokoh, Agus tauke. Agus tokoh juga, tapi di PPP tak sebesar Gus Yasin. Peran Gus Yasin itu dahsyat. Gus Yasin iki perekat Agus Suparmanto dan akar rumput partai. Siapapun yang menduetkan mereka jenius dan mengerti bagaimana PPP bekerja,” kata Hendri Satrio, Jumat (26/9/2025) malam.
Namun ia mengingatkan bahwa pendukung keduanya jangan terburu besar kepala. Untuk menduetkan keduanya sebagai Ketum dan Sekjen PPP maka harus menang dulu di Muktamar X yang berlangsung 27-29 September 2025 ini. Lawan terkuat mereka adalah Plt Ketum Muhamad Mardiono.
Sebagai Plt Ketum maka posisi Mardiono disebut diuntungkan. Namun Mardiono memiliki kelemahan besar yakni gagal memgantarkan wakil PPP di Parlemen Senayan pada Pileg 2024.
“Maka Muktamar kali ini sebenarnya pertarungan Mardiono dengan akar rumput partai,” jelasnya.
Di sisi lain tak mudah bagi Agus Suparmanto untuk memenangkan posisi Ketum melawan Mardiono. Namun dengan adanya dukungan dari Gus Yasin, mantan Ketum Suharso Momoarfa dan Romahurmuziy maka posisinya bisa jadi diunggulkan. Hal itu terlihat, setidaknya hingga H-1 Muktamar, meski di muktamar hari ini bisa saja ada perubahan konstalasi politik.
Pria yang akrab disapa Hensat ini juga memuji sambutan Romahurmuziy saat deklarasi pemenangan Agus Suparmanto pada Jumat 26 September 2025. Rommy yakni panggilan Romahurmuziy, dinilai blak-blakan dan itu bagus guna menghindari hal-hal negatif saat proses Muktamar berlangsung.
“Pas Muktamar bisa jadi ada hal-hal negatif yang dimunculkan. Tapi Rommy sudah keluarkan semua. Ia siap dituduh sebagai penjual partai asalkan PPP kembali lolos di senayan,” kata Hensat. (Wahid/ss)