Indonesia butuh Infrastruktur Transportasi yang Lebih Tanguh
Beberapa narasumber seperti Guru Besar Universitas Indonegsia, Prof. Dr. Ir. Nahry, M.T., PT. Adhi Karya (Pesero)Tbk, Johan Arifin, S.T.,M.T., Guru Besar Universitas Diponegoro, Prof. Bagus Hario Setiadji, S.T.,M.T.,Ph.D., serta Direktur Teknik dan Fasilitas Perum DAMRI, Arifin. (foto : ist)
Semarangsekarang.com (Semarang),- Indonesia berada di daerah ring of the fire. Akibatnya, wilayah Indonesia berisiko terhadap gempa, banjir, bencana alam yang cukup tinggi. Karena itu bahasan soal kemanfaatan serta resilience atau ketangguhan infrastruktur transportasi terhadap potensi situasi yang tidak menentu sangatlah penting.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pengurus Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT), Andyka Kusuma, ST., M.Sc., Ph.D., saat memberikan sambutan dalam kegiatan Simposium Nasional XXVII Tahun 2024 yang berlangsung di Auditorium Ir. Widjatmoko USM pada Sabtu (2/11/2024).
Kegiatan yang mengusung tema “Transportation Resilience for Indonesia’s Future” itu dihadiri oleh Ketua Simposium, Prof. Dr. Ir. Mudjiastuti Handajani, M.T., Ketua Dewan Penasehat FSTPT, Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, S.T., M.T., IPU., ASEAN. Eng., dan dibuka Wakil Rektor III USM, Dr. Muhammad Junaidi, S.HI.,M.H.
Simposium Nasional yang dihadiri ratusan mahasiswa serta dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu turut mendatangkan Keynote Speaker Direktur Prasarana Transportasi Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Toni Tauladan, S.Si.,M.T.
Adapun beberapa narasumber lain seperti Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Nahry, M.T., PT. Adhi Karya (Pesero)Tbk, Johan Arifin, S.T.,M.T., Guru Besar Universitas Diponegoro, Prof. Bagus Hario Setiadji, S.T.,M.T.,Ph.D., serta Direktur Teknik dan Fasilitas Perum DAMRI, Arifin.
Lalu, Kepala Balai Pengujian dan Peralatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Rita Agus Setyorini, S.T.,M.T., dan Direktur Utama PT. Pelindo Terminal Petikemas, M. Adji yang dimoderatori Guru Besar Universitas Gajah Mada, Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, S.T., M.T., IPU., ASEAN. Eng.
Lebih lanjut, Andyka mengatakan, ke depan akan ada pergeseran moda transportasi dari private menjadi public transport dan konversi energi untuk transportasi dari berbahan bakar fosil menjadi bahan bakar ramah lingkungan.
”Oleh karena itu, saya berharap simposium ini dapat berdampak khususnya menyalurkan ide-ide yang cukup bermanfaat dalam menanggapi resilience transportasi,” ucapnya.
Menurut Andyka, dari 160 perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam anggota FSTPT, hasil seleksi terdapat 130 paper yang dipresentasikan baik dari program D3, Vokasi, S1, S2, maupun S3.
”Saya berharap ini menjadi ajang untuk kawan-kawan, mahasiswa ataupun para dosen yang mempresentasikan papernya untuk dapat menambah networking penelitian yang akan datang,” ujarnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan city tour Kota Semarang dengan berkeliling di Kota Lama dan Sam Poo Kong pada Minggu (3/11/2024). (subagyo/ss)