Tiga Titik Tanggul Sungai Plumbon Jebol

Petugas DPU Kota Semarang memotong pohon dan membersihkan sampah yang menyumbat di aliran Sungai Plumbon, Rabu (5/2/2025). (foto : ist)
Semarangsekarang.com (Semarang),- Curah hujan dengan intensitas yang relatif tinggi berdampak terjadi bencana banjir, tanah longsor dan tanggul sungai jebol. Sedikitnya ada tiga titik tanggul yang jebol di sepanjang Aliran Sungai Plumbon di wilayah Mangkangkulon dan Mangunharjo, Kecamatan Tugu. Hal itu terjadi imbas dari hujan deras yang terjadi pada Selasa (4/2/2025) malam. Akibatnya, ratusan warga terdampak banjir.
Camat Tugu, Eko Agus Padang menjelaskan, warga terdampak tanggul jebol ada 177 KK di Mangunharjo dan 45 KK di Mangkangkulon. Kejadian tanggul jebol dan limpasan air dari Sungai Plumbon masuk ke rumah-rumah warga sekira pukul 22.00 WIB.
“Kejadian tanggul jebol sekitar jam 22.00 WIB. Di wilayah Tugu diguyur hujan dengan intensitas sedang Selasa malam mulai jam 20.00 WIB,” terangnya, saat ditemui awak media, Rabu (5/2/2025).
Memang, lanjut dia, usai hujan kondisi ketinggian sungai Plumbon naik mencapai 120 centimeter, dan membuat air meluap. “Setelah kami sisir, ada hambatan aliran sungai yang membawa sampah, sehingga menghambat aliran sungai dan terutama berada di bawah jembatan tidak bisa menuju muara saat hujan deras terjadi pada Sabtu (1/2/2025) dan Minggu (2/2/2025),” ujarnya.
“Jadi kami sudah lakukan pemotongan pohon yang menutupi aliran sungai dan membersihkan sumbatan sampah. Harapannya aliran sungai menjadi lancar,” tambahnya.
Untuk penanganan sementara, lanjut dia, pembuatan sand bag dan trucuk bambu oleh DPU Kota Semarang dibantu kecamatan. “Penanganan permanen tanggul rawan jebol yakni peningkatan talut dan pemasangan batu bronjong oleh BWWS Pemali-Juana,” katanya.
Sedangkan untuk normalisasi Sungai Plumbon, saat ini sudah dilakukan pembebasan lahan oleh pemerintah kota, yang pada Desember 2024 lalu, dan sudah diganti untung. “Tahun 2025 ini memang tinggal menyelesaikan yang belum saja. Semoga tahun 2025 ini atau tahun depannya segera normalisasi, terealisasi,”paparnya.
Salah satu warga, Tuminem menjelaskan, dirinya kaget saat rumahnya mendadak kemasukan air limpasan dari Sungai Plumbon karena tanggulnya jebol. “Sedang rebahan tiba -tiba air masuk ke dalam rumah, dengan ketinggian airnya hingga sebetis saya, dan saya langsung menaikan barang berharga ke atas agar aman,” katanya.
Dirinya pun berharap pemerintah segera melakukan normalisasi Sungai Plumbon yang mulai dangkal. “Kalau belum dinormalisasi kami cemas nanti dikhawatirkan ada banjir susulan lagi,” pungkasnya. (subagyo/ss)