Waspada Demam Berdarah Dimusim Pancaroba


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar (foto Dinas kesehatan Jateng)

Semarangsekarang.com (Semarang),- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar, mengajak masyarakat mewaspadi perkembangbiakan  Tikus dan nyamuk. Terlebih pada musim pancaraboa seperti sekarang. Karena kedua binatang, itu berpotensi menyebarkan   kuman dan virus yang mengancam   keselamatan jiwa.

Kotoran tikus yang tercampur air hujan kata Yunita bisa berakibat fatal jika masuk ke tubuh manusia  melalui luka pada kulit.  Tubuh menjadi pegal-pegal dan menyebabkan suhu badan meningkat.

“Jika dalam dua hari   dibiarkan dan tidak dirasakan,    virus leptospirosis dari tikus berpotensi   menyebabkan serangan akut dan terjadi kematian pada penderita,” kata Yunita di kantornya Jumat (5/4/2024).

Saat ini, kata Yunita Dyah   kasus kematian akibat virus tikus sudah terjadi di Surakarta dan Boyolali Jawa Tengah. “Demikian pula virus yang disebabkan oleh nyamuk demam berdarah pada musim pancaroba menjadi masalah nasional. Dan di Jepara kasus demam berdarah menjadi peristiwa KLB,” ungkapnya.

Nyamuk  demam berdarah yang memiliki ciri khas tubuhnya ada bintik – bintik putih dan hitam, kata Yunita akan  menggigit korbannya pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB. “Maka hati-hatilah untuk anak-anak yang tidur pada pagi hari sekitar pukul 10.00,” ucapnya.

Ia berharap masyarakat senantiasa menjaga kebersihan dan terus  melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Jangan ada ember yang terbuka dan berisi air campur hujan, botol-botol yang berisi air, genangan untuk sarang nyamuk agar dihindari.

Menurutnya musim pancaroba seperti saat ini nyamuk mudah berkembang biak sehingga perlu diantisipasi dengan selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya. (subagyo/ss)

Berita Terkait

Top