Buntut Pelantikan Presiden, Ketua MPR Meminta Maaf pada Masyarakat Jakarta

Ketua MPR Ahmad Muzani memimpin Sidang Paripurna MPR (foto : ist)
Semarangsekarang.com (Jakarta) Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani mengapresiasi kelancaran pelaksanaan pelantikan Presiden dan wakil presiden periode 2024-2029, di Gedung Nusantara Kompleks Prlemen Jakarta, Minggu (20/10/2024). Muzani berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat. Khususnya, Sekretariat Jenderal MPR yang sudah melakukan persiapan dengan baik, sehingga prosesi pelantikan bisa berjalan lancar.
Muzani juga berterimakasih kepada anggota TNI Polri, yang telah mengamankan jalannya acara, sehingga pelantikan berlangsung dengan tertib. Suasana aman dan tertib, yang diciptakan anggota TNI dan Polri, menurut Muzani membuat para tamu bisa tiba di tempat acara lancar. Termasuk para pemimpin negara dan utusan khusus negara sahabat, yang hadir pada pelantikan tersebut.
“Terimakasih kepada Sekretariat Jenderal MPR, aparat keamanan baik TNI maupun Polri, juga pengamanan internal. Khusus bagi warga Jakarta dan sekitarnya, kami mohon maaf dan mohon dimaklumi, jika acara pelantikan ini menyebabkan kemacetan atau bahkan mengganggu ketenangan warga semaunay,” kata Muzani.
Pernyataan itu disampaikan Muzani dihadapan wartawan usai memimpin Rapat Paripurna MPR RI dengan agenda Tunggal pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
Menanggapi pertanyaan wartawan terkait tidak adanya nama kader PDI Perjuangan yang diajukan sebagai calon Menteri, Muzani mengatakan bahwa partai besutan Megawati Soekarno Putri, itu tidak mengenal istilah oposisi maupun koalisi.
“Koalisi tidak berarti harus menaruh Menteri dalam kekuassan, dan opisisi juga tidak harus mengambil jarak dengan pemerintahan. Inilah risiko dari pilihan pemerintahan sistem presidensial yang dianut bangsa Indonesia, dan harus diterima dengan lapang dada,” kata Muzani.
Muzani mengajak Masyarakat menggunakan proses pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai momen untuk meningkatkan Pembangunan, mencapai cita-cita bangsa Indonesia yang tak kunjung belum bisa diwujudkan.
“Masih banyak yang harus dicapai, karena itu mari kita gunakan momen ini untuk meningkatkan Pembangunan mencapai cita-cita bangsa dan negara Indonesia,” tutup Muzani. (mbo/ss)