Dieng Ditetapkan Sebagai Geopark Nasional, 


Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berfoto bersama dengan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM (foto:ist)

Semarangsekarang.com (Semarang) Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menginginkan Kawasan Dataran Tinggi Dieng terus dikembangkan menjadi wilayah pertanian, pariwisata, pendidikan/penelitian, hingga konservasi. Terlebih setelah Dieng  ditetapkan menjadi Geopark oleh Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) melalui surat keputusan dengan nomor 172.K.GL.01.MEM.G.2025.

Pernyataan itu disampaikan Taj Yasin, saat menerima penyerahan Sertifikat Salinan dan Sosialisasi Keputusan Menteri ESDM tentang Penetapan Taman Bumi (Geopark) Nasional Dieng, oleh Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, di kompleks Kantor Gubernur Jateng Semarang, Rabu (24/9/2025)  

“Penetapan Geopark ini, tentu berbicara tentang potensi pariwisata, dan alam. Akan tetapi juga harus dijadikan daerah untuk sarana pendidikan atau penelitian. Tujuannya agar Dieng ini bisa kita jaga bersama-sama,” ucapnya.

Menurutnya, setelah kawasan ditetapkan menjadi geopark, berpotensi mendatangkan para peneliti baik dalam negeri dan mancanegara. Dengan begitu, hasilnya bisa menjadi kajian untuk konservasi.

Dalam merawat ekosistem, kata Taj Yasin, menjadi penting. Untuk itu penelitian dan konservasi yang melibatkan dunia pendidikan dan pegiat lingkungan, serta masyarakat umum harus punya andil.

Dari sisi pariwisata, dikatakannya, Dieng yang berada di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo memiliki warisan kebudayaan benda maupun tak benda. Contohnya, secara benda ada peninggalan candi, lalu tak benda ada tradisi pemotongan rambut gimbal pada anak-anak.

“Dari sisi pariwisata, kebudayaan bisa didorong. Sehingga pertumbuhan ekonomi, pendapatan, kesejahteraan masyarakat yang ada di Kawasan Dataran Tinggi Dieng ini lebih meningkat,” katanya.

Lebih lanjut, dia meminta Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara untuk berkolaborasi mengembangkan potensi wilayah Dieng bersama. Tentunya sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku. Dengan begitu pendapatan wilayah bisa kembali untuk pembangunan daerah.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengatakan, penetapan geopark oleh kementeriannya menjadi modal awal untuk membangun pengelolaan Dieng yang lebih baik, profesional dan berkelanjutan.

Geopark Nasional Dieng harus dijadikan acuan dalam arahan pemanfaatan ruang dan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.
Pengelolanya pun harus dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan dengan mengutamakan prinsip-prinsip akuntabilitas.

“Sehingga pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta pemerintah daerah akan selalu melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaannya,” katanya.

Kata dia, kedepannya Dataran Tinggi Dieng juga diharapkan bisa diakui sebagai geopark oleh Unesco Global Geopark (UGG). Salah satu tahapan kuncinya yakni penetapan taman bumi nasional yang bertujuan untuk mewujudkan pelestarian melalui konservasi pendidikan. Kemudian pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Untuk itu, kata dia, pentingnya pengelolaan kawasan secara berkelanjutan. Seperti pemeliharaan geosite dan biosite yang ada, kebudayaan serta lainnya. Kementerian ESDM dan lintas instansi, akan melakukan langkah-langkah dan mendampingi Pemerintah Provinsi Jateng supaya Dieng bisa mendapat status Geopark dari Unesco.

Dikatakannya, Dieng memiliki kekayaan alam mencakup 23 situs warisan geologi atau seperti Kawah Sikidang, Telaga Warna, dan juga kerucut vulkanik Sikunir. Selain itu terdapat 8 situs karagaman hayati atau biosite, termasuk Taman Wisata Alam Telago Warna, Gunung Prau, serta kekhasan lokal seperti Domba Wonosobo dan juga Domba Batur.

Selanjutnya juga terdapat 9 situs keragaman budaya, yang meliputi Kompleks Candi Arjuna, dan rumah khas Dieng, serta warisan tak benda seperti tradisi ruwatan rambut gimbal dan juga Tari Topeng Lengger.

Penetapan Dieng sebagai Geopark Nasional selaras dengan 11 program prioritas Ahmad Luthfi-Taj Yasin dalam membangun Jawa Tengah, diantaranya mengembangkan wisata, pendidikan, dan menjaga kelestarian lingkungan. Wilayah Dieng akan semakin maju sebagai daerah berdaya yang menjadi pondasi program Kecamatan Berdaya. (wahid/ss)

Berita Terkait

Top