PKS Kecam Israel Karena Melarang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza,

Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA (foto : ist)
Semarangsekarang.com (Jakarta),- Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA mengecam keras tindakan Israel mengingkari perjanjian gencatan senjata dengan HAMAS (kelompok pejuang Palestina). Apalagi dengan melarang masuknya bantuan kemanusiaan termasuk makanan dan obat-obatan ke Gaza, Palestina. Padahal larangan masuknya bantuan kemanusiaan bisa jadi kelanjutan genosida atas warga Gaza yang telah berusaha dicegah melalui surat penahanan oleh Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) dan advisory opinion dari Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) dan Resolusi Majlis Umum PBB.
Untuk itu, Hidayat mengingatkan tiga negara mediator terjadinya gencatan senjata, yaitu Mesir, Qatar dan Amerika Serikat untuk menyelamatkan gencatan senjata hingga tahapan terakhirnya. Selain itu Hidayat berharap agar pemerintah Indonesia bersikap dan mengambil prakarsa berkolaborasi bersama dunia internasional untuk memastikan gencatan senjata berlanjut dan bantuan kemanusiaan untuk Gaza bisa disalurkan. Juga agar KTT Liga Arab dan OKI segera diselenggarakan untuk menghentikan genosida kejahatan kemanusiaan terhadap warga Gaza dan untuk hadirkan perdamaian di kawasan.
“Ke(tidak)bijakan Israel menunjukkan bagaimana mereka melanggar kesepakatan bersama masyarakat internasional yang diwakili oleh 3 mediator. Yakni, AS, Mesir dan Qatar, serta kembali melanggar hukum internasional, menghadirkan genosida dengan potensi bencana kelaparan di Gaza, Palestina. Pemerintah Indonesia harus segera bersikap menolak dan mengambil langkah konkret bersama negara-negara lainnya, agar hal itu bisa dikoreksi dan genosida bisa dicegah,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Senin (3/3/2025).
Menurut Hidayat larangan masuknya bantuan makanan dan obat-obatan merupakan salah satu rangkaian dari sikap Israel yang terus melanggar perjanjian gencatan senjata. Sebelumnya, meski sudah disepakati adanya gencatan senjata, Israel masih menyerang Gaza. Dan selama masa gencatan senjata, telah dilaporkan terjadi pembunuhan terhadap 115 warga Palestina dan 490 mengalami luka-luka akibat dari serangan Israel.
Oleh karena itu, HNW berharap pemerintah Indonesia mengambil langkah konkret berkoordinasi dengan negara-negara sahabat di PBB yang mendukung resolusi terakhir SU PBB, Liga Arab maupun negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk menggelar pertemuan guna mengambil tindakan agar genosida terhadap warga Gaza Palestina dihentikan, perdamaian di kawasan diwujudkan, dengan warga Palestina memperoleh haknya mendapatkan kebutuhan dasar, seperti makanan, obat-obatan, listrik, air dan sebagainya.
“Sikap arogan Israel ini hanya dapat dihentikan apabila dunia internasional (terutama PBB, dunia Arab dan negara-negara anggota OKI) bersatu dan membantu terlaksananya gencatan senjata di Gaza/Palestina. Dan mengambil langkah konkret agar AS tidak mendukung Israel dengan senjata, apalagi Israel terbukti membangkang terhadap gencatan senjata yang antara lain dimediasi oleh AS sendiri,” ujarnya.
Menurut Anggota DPR RI Dapil Jakarta II, beberapa negara yang perlu segera didukung dan dikomunikasikan adalah negara-negara yang memiliki kedekatan geografis dengan Palestina atau Jalur Gaza. Misalnya, Saudi Arabia, Yordania, apalagi Mesir yang memiliki perbatasan langsung dengan Gaza. Bahkan Menlu Mesir telah menyatakan bahwa tindakan Israel melarang bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza merupakan wujud nyata dari pelanggaran perjanjian gencatan senjata dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.
“Pemerintah Indonesia perlu menyatakan penolakan tegas, atas larangan masukntya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Pemerintah Indonesia juga perlu bekerja sama dengan negara-negara OKI utamanya yang berdekatan langsung dengan Gaza, agar tidak hanya menolak secara verbal tapi mengupayakan secara maksimal dengan membuka pintu perbatasan supaya bantuan kemanusiaan dapat kembali masuk ke Gaza, terlebih saat ini warga Gaza tengah berpuasa Ramadhan, tapi tidak dapat berbuka maupun,” pungkasnya. (mbo/ss)