Upaya Evakuasi Korban Reruntuhan Ponpes Al Khozyni Terus Dilakukan, 91 Orang Diperkirakan Masih Tertimbun


Tim Gabungan berusaha mengevakuasi korban insiden reruntuhan di Pondok Pesantren Al Khozyni, (foto:ist)

Semarangsekarang.com (Jakarta),-  Tim gabungan masih  terus berupaya mengevakuasi   korban insiden reruntuhan di Pondok Pesantren Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, hingga Selasa (30/9) pukul 19.00 WIB. Berdasarkan data absensi santri, sebanyak 91 orang diduga  masih  tertimbun material bangunan.

Personel pencarian dan pertolongan (Search and Rescue – SAR) gabungan sebanyak 332 dari BASARNAS, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Sidoarjo, BPBD dari kabupaten sekitar seperti Jombang, Mojokerto dan Nganjuk, Dinas PU SDA Provinsi, Tagana Dinas Sosial, aparat TNI serta Polri telah dikerahkan dengan metode kerja bergantian untuk menjaga ketahanan tim.

Peralatan berat juga telah disiagakan, namun penggunaannya sementara belum dapat dilakukan karena dikhawatirkan getaran dapat memperparah kondisi reruntuhan.

sesuai rilis yang diterima semarangsekarang.com dari BNPB, upaya penyelamatan saat ini difokuskan secara manual dengan menggali lubang dan celah untuk mengevakuasi korban yang masih hidup. Tim SAR gabungan mendeteksi adanya indikasi enam orang korban yang masih bertahan di salah satu segmen reruntuhan. Melalui celah yang ada, petugas telah menyalurkan makanan dan minuman untuk menjaga kondisi para korban.

Sementara itu, proses evakuasi juga menunggu asesmen dari pihak berwenang di bawah komando Basarnas. Jika hasil asesmen menyatakan tidak ada lagi korban yang masih hidup, tahapan selanjutnya akan dilakukan dengan menggunakan alat berat untuk mengevakuasi korban meninggal dunia yang masih tertimbun. Di sisi lain, tim tengah merumuskan langkah teknis bersama ahli konstruksi untuk membersihkan puing pada jalur evakuasi secara aman tanpa memicu reruntuhan susulan.

Korban Selamat dan Dirawat

Data sementara per Sabtu (30/9/2025) pukul 19.00 WIB tercatat sebanyak 100 orang terdampak dalam kejadian ini. Dari jumlah tersebut, 26 orang masih menjalani perawatan inap, 70 orang telah diperbolehkan pulang, tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan satu pasien dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.

Sejumlah fasilitas kesehatan menjadi rujukan utama untuk penanganan korban, di antaranya RSUD RT Notopuro, RS Siti Hajjar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika dan RS Unair.

Adapun rinciannya meliputi RSUD RT Notopuro merawat 40 pasien dengan delapan pasien rawat inap dan dua meninggal dunia. RS Siti Hajjar menangani 52 pasien dengan 11 pasien rawat inap, satu meninggal dunia dan satu pasien dirujuk. Berikutnya RS Delta Surya merawat enam pasien rawat inap, RS Sheila Medika menangani satu pasien yang telah diperbolehkan pulang, sedangkan RS Unair merawat satu pasien rawat inap.

Insiden bencana yang dipicu oleh kegagalan teknologi konstruksi itu turut menjadi perhatian Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M. Sebagaimana menurut Undang-Undang Penanggulangan Bencana Nomor 24 Tahun 2007, peristiwa robohnya konstruksi bangunan itu masuk dalam kategori kegagalan teknologi, sehingga BNPB dapat memberikan intervensi demi kelancaran penanganannya.

Sesuai agenda, Kepala BNPB akan meninjau lokasi untuk memberikan dukungan dan pendampingan upaya penanganan darurat, dengan prioritas utama pencarian dan pertolongan pada esok hari, Rabu (1/10). Kepala BNPB bersama Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan dan rombongan akan bertolak dari Jakarta pukul 06.00 WIB menuju Sidoarjo melalui udara. Setelah mendarat di Bandara Internasional Juanda, Kepala BNPB beserta rombongan akan langsung meninjau lokasi.

Hingga malam ini, Kepala BNPB beserta jajaran terus memonitor perkembangan penanganan darurat dan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Basarnas, BPBD dan unsur TNI serta Polri. Adapun perkembangan penanganan darurat di lapangan akan terus diperbarui dan dilaporkan secara berkala seiring upaya yang dilakukan pihak-pihak terkait. (wahid/ss)

Berita Terkait

Top