Buku Puisi “Kidungku Untukmu” akan Didiskusikan di Dinarsip Kabupaten Semarang


Diskusi Buku kumpulan puisi “Kidungku Untukmu” karya Yusri Yusuf. (foto:ist)

Semarangsekarang.com (Ungaran),- Buku kumpulan puisi “Kidungku Untukmu” karya Yusri Yusuf akan didiskusikan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Semarang, Jalan Jl. Pemuda No.7, Sembungan, Ungaran, Rabu (22/1/2025). Ketua Umum Satupena Jawa Tengah Gunoto Saparie akan bertindak sebagai pembahas, Ketua Satupena Kabupaten Semarang Tirta Nursari sebagai moderator, dan Ketua Bidang Fiksi Satupena Jawa Tengah Bambang Iss Wirya akan melakukan pertunjukan khusus di acara itu.

Menurut Tirta Nursari, Yusri adalah penyair dan pegiat Satupena Jawa Tengah kelahiran Ambarawa tahun 1951. Yusri merupakan penyair produktif meskipun usianya tidak muda lagi. Yusri adalah seorang master mariner yang sejak tahun 1977 sampai dengan 2017 aktif melakukan perjalanan dengan puluhan kapal dan telah melayari Laut Jawa, Samudera Pasifik, Samudera Hindia, Samudera Atlantik, Laut Cina Selatan, Laut Kuning, Laut Jepang, Laut Tengah, Laut Merah, Laut Sulu, sampai Laut Utara dan Bay of Bengal. 

“Sepanjang perjalanan berlayar itu Yusri yang telah berpuisi sejak remaja ini pernah menjejaki bandar atau pelabuhan di berbagai negara. Puisi adalah bagian dari katarsis dan kontemplasi Yusri. Perjalanan panjangnya ini sangat berpengaruh pada puisi-puisinya,” katanya.

Menurut Tirta, ada 172 puisi karya Yusri yang termuat dalam buku “Kidungku Untukmu” setebal 216 halaman ini. Buku kumpulan puisi tunggal Yusri ini diterbitkan oleh Ladang Kata, Yogyakarta. Puisi-puisi menunjukkan kegelisahan panjang seorang Yusri, perenungan dan pergolakan batinnya menjelajah berbagai penjuru dunia.

Yusri Yusuf mengaku menulis puisi sejak tahun 1970-an. Ia mengatakan sangat mencintai puisi. Puisi baginya adalah media katarsis dan kontemplasi. Puisi merupakan teman terbaik sejak masa remaja, menjadi pelaut dan berlayar, dan ketika menjadi seorang pensiunan.

“Puisi adalah karya sastra yang lahir dari sebuah khayalan yang berdasarkan ayat-ayat suci Alquran, pengalaman hidup, dan referensi lainnya. Ini adalah hal yang saya pahami tentang puisi. Ia menjadi dasar bagi penulisan puisi-puisi dalam buku kumpulan puisi saya,” ujarnya.

Yusri sangat gembira karena banyak temannya sesama penulis akan hadir dan membacakan puisi-puisi dari buku “Kidungku Untukmu” tersebut. Mereka sebagian besar anggota Satupena, baik dari Ungaran sendiri, Semarang, Grobogan, Salatiga, Sukoharjo, Temanggung, Kendal, dan lain-lain.  (subagyo/ss)

Berita Terkait

Top