Hewan Kurban Hasil Sidak Dispertan Penuhi Persyaratan Syaria


Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Sotiah bersama jajarannya saat sidak hewan kurban di sejumlah tempat. (foto : ist)

Semarangsekarang.com (Semarang),- Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, Sotiah, menjelaskan  hasil pemeriksaan hewan kurban menunjukkan seluruh hewan yang dijual dalam kondisi sehat, cukup umur, dan tidak cacat—sesuai syarat kurban.  Kesimpulan itu diambil setelah pihaknya   melakukan pengawasan hewan kurban di sejumlah titik penjualan kambing dan sapi. Sidak dilakukan di tiga lokasi, Jalan Durian, Jalan Arteri Soekarno-Hatta, dan Jalan Malangsari.

“Sampel dari tiga titik penjual menunjukkan bahwa hewan kurban sehat dan telah memenuhi persyaratan syariat,” ujar Sotiah kepada awak media, Selasa.

Pengawasan dilakukan bersama Satpol PP dan Polrestabes Semarang. Pada titik penjualan di Jalan Arteri Soekarno-Hatta, ditemukan hewan dari luar daerah seperti Rembang. Penjual telah melengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dinas terkait di daerah asal.

Bagi penjual yang belum memiliki SKKH, dilakukan pembinaan agar segera melengkapinya. “Hal ini menjadi jaminan bagi masyarakat bahwa hewan yang dibeli aman dan layak dikurbankan,” tuturnya.

Sotiah juga menambahkan, pengawasan telah dilakukan sejak seminggu terakhir dan akan terus berlanjut hingga proses penyembelihan. Sekitar 50 personel Dispertan dibantu Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) akan diterjunkan ke masjid-masjid untuk memastikan kesehatan daging kurban.

“Ciri hewan kurban sehat antara lain aktif, nafsu makan baik, bulu bersih dan mengilap, serta tidak memiliki cacat fisik. Untuk umur, kambing harus minimal 1 tahun, sedangkan sapi minimal 2 tahun,” terangnya.

Kasubnit 1 Tindak Pidana Tertentu Polrestabes Semarang, IPTU Ibnu Dediyatno, menambahkan bahwa pemantauan lintas daerah juga dilakukan untuk mencegah masuknya hewan tanpa SKKH.
“Hingga hari ini baru ditemukan satu pedagang dari Rembang tapi mereka sudah mempunyai SKKH,” katanya.

Sementara itu, Farhan Maulana (21), generasi ketiga dari Raja Kambing H. Ahmad Sudarsono di Jalan Malangsari, mengungkapkan, penjualan kambing tahun ini sedikit menurun.
“Hingga kini baru terjual 300 ekor,” ujarnya.
Raja Kambing menawarkan layanan tambahan, yakni pembeli bisa menitipkan hewan yang dibeli hingga hari H. Kalau ada yang sakit saat dititip, kami ganti. Gratis ongkir juga,” kata Farhan. (subagyo/ss)

Berita Terkait

Top