Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the all-in-one-seo-pack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/semara37/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Lansia Perlu Mengenali Gangguan Psikologis yang Dihadapi - Semarangsekarang.com

Lansia Perlu Mengenali Gangguan Psikologis yang Dihadapi


Foto bersama Tim pengabdian USM yang diketuai Martha Kurnia MSi.(foto : ist)

Semarangsekarang.com (Semarang),- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dosen Fakultas Psikologi Universitas Semarang terdiri dari Ketua Martha Kurnia Asih, M.Si, anggota Sri Widyawati, M.Si., Psikolog (anggota), A. Dian Savitri, M.Si., Psikolog, menyelenggarakan Psikoedukasi Pengenalan Gangguan Psikologis pada Lansia di Persatuan Paguyuban Lanjut Usia (PPLU).

Acara tersebut berlangsung di  Kelurahan Mlatibaru, Kota Semarang, belum lama ini. Hadir pada acara tersebut  Priyo Sarjono, ST,  Lurah Mlatibaru Kecamatan Semarang Timur, serta 60 orang anggota PPLU.  

Menurut Martha, selma ini PPLU Kelurahan Mlatibaru   telah aktif melakukan kegiatan mendukung pemeliharaan kesehatan fisik.  Yaitu, program Posyandu Lansia dan senam bersama setiap 2 minggu sekali.

Namun belum pernah melakukan kegiatan terkait kesehatan psikologis lansia.

‘Tujuan kegiatan ini untuk memberikan psikoedukasi pengenalan permasalahan gangguan psikologis kepada para lansia dan keluarga (sebagai pendamping),” katanya.

Menurutnya, setelah mengikuti kegiatan, peserta akan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengenali diri mengenai gangguan psikologis yang dihadapi.

Martha  berharap, kegiatan tersebut bermanfaat bagi para lansia untuk dapat melakukan pemeriksaan diri secara dini mengenai permasalahan psikologis yang dialami, sehingga dapat melakukan antisipasi agar permasalahan psikologis tersebut tidak berkembang lebih lanjut.

”Begitu pula dengan keluarga sebagai pendamping dalam keseharian lansia, dapat memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan lansia tersebut,” ungkapnya. (subagyo/ss)

Berita Terkait

Top