Al-Qur’an dan AI akan Didiskusikan di Masjid Abdul Rahman Sukorejo

Pengajian Sabtu pagi tentang Al-Qur’an dan Artificial Intelligence (AI—Kecerdasan Buatan) di Masjid H. Abdul Rahman, Pusaka Square, Sukorejo, Kendal (foto : ist)
Semarangsekarang.com (Sukoreja),- Sekretaris Forum Kreator Era AI (FKEAI) Jawa Tengah Gunawan Trihantoro dijadwalkan akan berbicara tentang Al-Qur’an dan Artificial Intelligence (AI—Kecerdasan Buatan) di Masjid H. Abdul Rahman, Pusaka Square, Sukorejo, Kendal, Sabtu pagi, 19 Oktober 2024, mendatang. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Baret Merah (FKKBM) Jawa Tengah yang diketuai oleh HR Mastur.
Menurut Ketua FKEAI Jawa Tengah Gunoto Saparie, kegiatan itu bermula dari ajakan Wakil Sekretaris FKKBM Jawa Tengah Rahmat Dakwah kepada FKEAI Jawa Tengah untuk mengisi pengajian rutin yang diselenggarakan organisasinya setiap Sabtu pagi. Kebetulan fenomena AI sedang ramai menjadi bahan pembicaraan, sehingga diputuskan pengajian tersebut mengambil tema tentang Al-Qur’an dan AI.
Harus diakui, demikian Gunoto, AI menjadi fenomena yang memikat dan menjadi topik yang menarik untuk dibahas, diteliti, dan dikembangkan dalam berbagai disiplin keilmuan, tidak terkecuali bidang keagamaan. Dalam Al-Qur’an, misalnya, ada kisah kemiripan patung sapi emas Samiri dengan AI. Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bagaimana menghadapi fenomena AI itu.
“Kisah Samiri dimulai ketika pengikut Nabi Musa menunggu kedatangan beliau pasca-bermunajat. Pada masa ini, salah seorang pengikut, yaitu Samiri menjalankan ide membuat patung emas. Patung tersebut memiliki bentuk menyerupai sapi dan dapat mengeluarkan suara. Samiri dan sebagian besar Bani Israil kemudian melakukan penyembahan terhadap patung tersebut. Nah, patung karya Samiri ini ternyata memiliki kemiripan dengan sosok robot perunggu Talos dalam kisah mitologi Yunani yang dikonfirmasi oleh sebagian ahli sebagai cerita yang mengandung konsep awal AI,” katanya.
Rachmat Dakwah menambahkan, kecangihan teknologi AI dewasa ini telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Salah satu bukti perkembangan AI saat ini adalah hadirnya sebuah robot bernama Sophia. Robot tersebut dapat berbicara layaknya seperti manusia. Kecanggihan AI juga dapat ditemukan dalam fitur yang ada di dalam ponsel. Seperti asisten Google yang dapat membantu manusia dalam mencari informasi.
Menurut Rahmat, AI merupakan desain dan studi tentang entitas yang jika diberikan kecerdasan akan berperilaku seperti manusia. Sederhananya, AI berisi data-data algoritma supercerdas yang di program dalam sebuah mesin komputer, sehingga dapat mengenali data apa saja yang diberikan kepadanya, dan bisa bereaksi meniru perilaku manusia.
Kehadiran kecerdasan buatan sendiri, demikian Rahmat, dapat menjadi peluang ataupun ancaman bagi kehidupan manusia. AI dapat menjadi peluang karena bisa membantu dan memudahkan manusia dalam mengatasi berbagai macam masalah perkerjaannya. Namun sebaliknya, ia juga bisa menjadi ancaman karena pekerjaan manusia akan banyak diambil alih oleh kecerdasan buatan. Akibatnya, manusia suatu saat akan tergantikan oleh kecerdasan buatan.
“Memang manusia memiliki potensi dan keahlian yang sangat luar biasa di dalam dirinya. Tinggal bagaimana manusia mengasah potensi tersebut agar kelak ia tidak akan dikalahkan dengan kemampuan AI. Sehebat apapun teknologi yang diciptakan oleh manusia, tentunya ia tidak dapat mengalahkan ciptaan Allah yaitu manusia,” ujarnya. (subagyo/ss)