Diharlah Ke 102 NU, Wali Kota Semarang Berpamitan kepada Masyarakat.

Ketua PCNU Kota Semarang Anasom didampingi Rais Syuriyah KH. Hanief Ismail memotong tumpeng untuk diserahkan kepada Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (foto : Wakhid)
Semarangsekarang.com (Semarang),- Wali Kota Semarang Dr. Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu M.Sos didampingi Kabag Kesra Ali Sofyan, Kepala Seksi Pondok Pesantren Kantor Kemenag Kota Semarang Tantowi Jauhari dan Camat Semarang Barat Elly Asmara, menghadiri Peringatan Harlah Ke-102 Nahdlatul Ulama. Acara tersebut berlangsung di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Jalan Puspogiwang I no 47 Semarang, Sabtu (1/2/2025).
Bukan hanya hadir, pada kesempatan itu Mbak Ita juga meletakkan batu pertama Pembangunan Gedung Markas Besar (Mabes) NU Kota Semarang. Bangunan empat lantai tersebut akan menghabiskan biaya sebesar Rp 10 miliar dari bantuan hibah Pemerintah Kota Semarang.
Hadir pada kesempatan itu Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad MA, Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, Ketua Laziznu Moh Mahsun, para anggota DPRD Kota Semarang dari NU, Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU se-Kota Semarang serta pimpinan badan otonom, serta lembaga di bawah NU.
Dalam sambutannya, Mbak Ita berpamitan kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang. Karena tidak lama lagi, wali kota Semarang hasil Pilwalkot tahun 2024 akan segera dilantik.
‘’Sebagai Wali Kota Semarang, saya tinggal menghitung hari karena akan berganti pemerintahan yang baru. Saya mohon pamit mungkin selama memimpin Kota Semara ada kesalahan mohon dimaafkan. Apalagi saya orang NU menjadi Dewan Pakar Muslimat NU Kota Semarang,’’ katanya dengan nada terbata-bata.
Mbak Ita berharap bantuan hibah Rp 10 miliar tersebut segera bisa dimanfaatkan untuk membangun kantor dan sarana bisnis yang akan menjadi pusat kegiatan warga NU di Kota Semarang. Sekaligus menarik minat anak-anak muda Gen-Z NU.
Harlah ke-102 NU, sendiri menurut Wakil Ketua PCNU Kota Semarang Agus Fathuddin, ditandai pembacaan Al-Qur’an 30 juz sekaligus khatmil quran, membaca istighatsah dan maulidul barzanji atau diba. Sedangkan puncak harlahnya dilakukan dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua PCNU Anasom diserahkan kepada Mbak Ita.
‘’Harlah NU biasanya diperingati dua kali setahun, menggunakan kalender masehiyah sekaligus kalender hijriyah. Yang masehi 31 Januari 1926 yang hijriyah 16 Rajab 1344,’’ kata Agus.
Pada kesempatan itu Kepala Seksi Pondok Pesantren Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang Tantowi Jauhari menyerahkan izin operasional (Ijop) Pondok Pesantren KH. Sholeh Darat milik Nahdlatul Ulama kepada Ketua PCNU Anasom. (Wakhid/ss)