Musim Hujan, Daerah Mana Saja yang Rawan Bencana
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo. (foto : dok)
Semarangsekarang.com (Semarang),-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 berpotensi mengalami peningkatan intensitas curah hujan, hingga sampai puncak musim hujan. Desember, ini wilayah Jawa Tengah pada umumnya, dan Semarang khususnya sudah memasuki musim hujan. Dan, puncak musim hujan di kota Semarang diprediksi akan terjadi di bulan Januari dan Februari 2025.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo menjelaskan, di bulan Desember ini secara umum intensitas curah hujan makin sering terjadi, namun cenderung fluktuatif sampai tanggal 20 Desember. Dan untuk tanggal 18 Desember, curah hujan tetap ada namun intensitasnya ringan hingga sedang. Ini baru meningkat lagi pada 22 Desember.
“Cuaca saat Nataru, (Natal Tahun Baru) akan fluktuatif. Karena puncak musim hujan nanti terjadi pada Januari dan Februari, sehingga masih memiliki potensi cuaca agak ekstrem,” paparnya, Kamis (19/12/2024).
Dikatakan Yoga, adanya curah hujan yang terus meningkat, perlu diwaspadai daerah atau titik-titik yang rawan bencana hidrometeorologi basah. Seperti tempat tinggal yang berada di wilayah rawan banjir, berdekatan dengan daerah aliran sungai dan dataran rendah.
“Kalau di Semarang wilayah yang kerap terjadi luapan banjir, misalnya daerah Mangkang, Tugu dan sekitarnya. Sedangkan untuk daerah Semarang Atas atau perbukitan, masyarakat juga diimbau berhati hati dengan adanya ancaman/bahaya tanah longsor,” tambahnya.
Dikatakan, masuk musim hujan, tanah cenderung akan jenuh, karena terisi air dan kemungkinan bisa menyebabkan longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang menyebutkan titik -titik rawan luapan banjir tersebar di antara hulu dan hilir sungai di kota Semarang. Lalu, sungai- sungai yang berbatasan dengan perumahan warga maupun sungai yang berpotensi meluap saat musim hujan. Seperti wilayah DAS di antaranya Kali Sringin, Pudakpayung, Bendung Kali Plumbon. Sedangkan daerah rawan longsor, misalmya di wilayah Gunungpati, Banyumanik dan daerah perbukitan lainnya. (subagyo/ss)