Dukung KLA, Tiap Kelurahan Perlu Ditambah Taman Kota Aktif Bermain Anak

Sebuah taman lengkap dengan patung pahlawan di ujung kampung Pandean Jalan MT Haryono Semarang Timur ini merupakan taman aktif tanpa ada pagar. (foto: subagyo/SS)
Semarangsekarang.com – Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Supriyadi mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori utama belum lama ini.
Menurutnya, kota Semarang masih perlu penambahan taman kota untuk area bermain anak di setiap kelurahan agar mewujudkan Kota Layak Anak (KLA).
Ia. berharap, Pemkot Semarang agar bisa meningkatkan capaian dengan penghargaan paling atas, yaitu KLA. Berbagai upaya harus dilakukan untuk mewujudkan KLA, antara lain pembangunan infrastruktur taman bermain anak.
Menurutnya, taman bermain anak belum begitu banyak. Sehingga kami mendorong taman bermain anak bisa tersedia di setiap kelurahan se- Kota Semarang.
“Taman anak itu penting bagi mereka yang mungkin selama ini butuh tempat bermain. Masing-masing kelurahan harusnya tersedia sehingga mereka berkembang tidak hanya dari lingkungan keluarga tapi juga lingkungan sosial,” kata Supriyadi, Rabu (26/07/2023) kemarin.
Dikatakan Supriyadi, selaku dewan setidaknya telah membuat peraturan daerah (Perda) untuk mendukung Semarang meraih KLA. Sejak Semarang meraih KLA kategori Nindya, dewan sudah membuat Perda tersebut hingga mengantarkan Semarang meraih kategori utama.
“Perda tersebut telah diatur agar anak bisa berkeasi dan berinovasi selayaknya anak-anak.
“Arena bermain atau taman bermain harus bisa mendukung terciptanya kota layak anak,” tambahnya.
Komitmen
Sementara, Sekretaris Disperkim, Murni Ediati menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas taman kota layak anak, lansia dan difable. Yakni dengan model smart education park.
Dimana Taman Abdulrahman Saleh sebagai awal percontohan model smart education park dibangun, selanjutnya dapat diterapkan diberbagai taman lainnya di kota Semarang. Konsep dalam pembangunannya berkolaborasi dengan stake holder baik pemerintah dan non pemerintah.
“Taman ini seluas 1.700 meter persegi, jadi taman aktif di Semarang Barat. Dulu taman ini hanya berupa pedestrian dan vegetasi, dengan model ini, ditingkatkan sebagai taman bermain anak dan sarana edukasi. Serta dilengkapi sarana prasarana seperti playground, jogging track, area nonton bareng, dan toilet. Disamping itu akan dibuatkan akses jalan ramah untuk difable dan lansia,” jelasnya.
Tidak hanya itu, nantinya, lanjut Pipie, panggilan Murni, taman ini sekaligus sarana edukasi dan tempat rekreasi keluarga. “Karena terdapat sarana mainan edukasi dengan teknologi virtual royalti, bisa menambah pengalaman dan pengetahuan pengunjung serta memberikan kenyamanan saat berada di taman kota,”pungkasnya. (subagyo-SS)