Pemkot Semarang Diminta Lakukan Inovasi Pemberdayaan Masyarakat


Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Mualim. (foto: istimewa)

Semarangsekarang.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Mualim meminta kepada pemerintah kota Semarang agar sejak dini melakukan inovasi untuk pemberdayaan masyarakat penghasil pangan dengan memberikan modal.

“Terutama kepada petani dan peternak di Kota Semarang. Hal ini guna untuk mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat seperti daging sapi, daging ayam dan ikan saat momen Lebaran, sekaligus antisipasi harga yang bisa melonjak. Misalnya, harga daging sapi, daging ayam yang tinggi dan langka menjelang lebaran,” kata Mualim

Apalagi di kota Semarang, ada yang sebagian sebagai peternak lele, ayam, sapi dan kambing. Misalnya di wilayah pinggiran kota, seperti Gunungpati, Mijen. Dengan pemberian modal dari pemerintah agar petani atau peternak bisa terbantu dalam meningkatkan produksinya.,” kata Mualim

Setelah besar, atau menjelang Lebaran nanti disembelih, telurnya banyak, dan diberikan kepada masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau, ini untuk antisipasi lonjakan harga-harga tinggi saat Lebaran. Terutama komoditas daging sapi, ayam dan telur,” terang Mualim, Minggu (16/04/2023).

Mualim, pun memberikan masukan kepada pemerintah kota Semarang bantuan modal hanya diberikan kepada kelompok petani benar-benar sudah dievaluasi tidak ada kendala atau masalah kedepannya.

“Bantuan modal harus kepada kelompok petani yang bisa dipercaya, diberikan bantuan modal dan bisa dipetik hasilnya nanti,” tambahnya.

Nantinya hasil dari peternak, petani, nelayan, menurut Mualim bisa menjual hasilnya ke pemerintah dengan harga pantas. Berbagai komoditas ini  dijual kembali ke masyarakat dengan harga terjangkau terutama masyarakat yang membutuhkan dengan sistem subsidi silang yang digunakan saat Lebaran,” ujarnya.

Dari sektor UMKM juga bisa diberdayakan, masyarakat yang produksi kemudian pemerintah yang beli dengan harga pantas. Untuk dijual kembali ke masyarakat dengan harga terjangkau. “Kalau pedagang yang penting ada modal dulu, kalau petik hasilnya nanti. itu salah satu contoh inovasi saja,”jelasnya.

Sehingga, nantinya bazar atau pasar murah menjelang Lebaran tidak hanya dijual sembako murah tapi lauk -pauk untuk kebutuhan saat Lebaran yang lebih terjangkau.

“Diharapkan, nanti muncul pasar murah, ikan bandeng segar, telur juga ada. Tidak hanya beras, minyak goreng saja, memang untuk bahan pangan pokok tercukupi tapi untuk lauk pauknya juga disediakan yang terjangkau,” katanya.

Pemberdayaan masyarakat

Pengajar FEB Undip, Akhmad Syakir mengatakan, penting pemberdayaan masyarakat setempat, sebagai penghasil ikan, daging maupun pelaku umkm bisa menjualnya di bazar atau pasar murah yang digelar Pemkot Semarang. Sehingga tidak hanya menjual pangan, beras, minyak goreng dan lainnya yang notanbene nya cuma menguntungkan pengusaha besar.

“Belum terlihat maksimal, produk dari masyarakat setempat yang bisa dijual ditempat itu, untuk mencukupi kebutuhan masyarakat sendiri. Penting agar ekonomi masyarakat setempat juga ikut meningkat dan menggeliat,” pungkasnya. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top