Amino Hospital Gelar Mlayu Bareng Psikater
peserta Fun Run bertajuk “Mlayu Bareng Psikater” di Simpang Lima Semarang, Minggu (20/10/2024) pagi. (foto : ist)
Semarangsekarang.com (Semaarang),- Untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, RSJD Amino Gondohutomo atau Amino Hospital, menggelar Fun Run bertajuk “Mlayu Bareng Psikater” di Simpang Lima Semarang, Minggu (20/10/2024) pagi. Selain mengajak masyarakat untuk membiasakan hidup sehat, Mlayu Bareng Psikater juga menjadi upaya Amino Hospital dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan jiwa.
Menurut Direktur Amino Hospital, Alek Jusran, lari bersama psikiater adalah salah satu cara Amino Hospital untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Semarang terkait kesehatan jiwa. Pasalnya, selain olahraga lari sejauh 3 kilometer, para psikater juga siap mendengarkan keluh-kesah masyarakat dengan konsultasi langsung.
“Mlayu Bersama Psikater ini adalah bagian dari kita mengajak Masyarakat bergembira, berkeringat, sehat, tapi juga bahagia. Kami mengadakan pelayanan kepada masyarakat di sekitar Simpang Lima untuk konsultasi kesehatan jiwa,” katanya usai kegiatan.
Kesehatan jiwa, kata Alek Jusran menjadi hal yang semakin rumit belakangan ini. Terbukti masalah-masalah yang berkaitan dengan mental terus bermunculan bahkan semakin rumit dan berat. Sehingga, masyarakat perlu mendapatkan edukasi untuk menyikapi kesehatan jiwa dengan lebih baik lagi. Agar mereka menjadi terbiasa pada situasi atau kondisi menyulitkan serta mampu mengelola stresor.
“Event pagi ini bagian dari upaya kita untuk membuka ruang-ruang publik diskusi agar masyarakat bisa bertemu orang yang tepat,” beber Alek.
Sementara itu, psikiater dr Ayu Mekar Sumila mengingatkan tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun ini adalah mental health di tempat kerja. Tema tersebut didasari pemahaman bahwa kesehatan mental juga sangat mempengaruhi produktivitas pekerjaan seseorang.
“Dan ternyata banyak juga yang datang untuk konsultasi tentang masalah-masalah di tempat pekerjaan mereka,“ ungkap dr Mila.
Menurut Ayu Nekar Sunila, generasi saat ini cenderung lebih terbuka terhadap masalah psikiatri. Stigma negatif terkait kesehatan jiwa pun telah berkurang banyak. Karena itu dr Mila berharap, di momen tersebut kesehatan mental dapat terwujud. Masyarakat mampu menghilangkan stigma gangguan psikiatrik dan memberikan support satu sama lain.
“Masyarakat bisa lebih sadar lagi, jika membutuhkan pertolongan, menyadari saat harus konsultasi, tanpa harus merasa malu,” pungkasnya. (wahid/ss)