Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy Ponpes Baitussalam Prambanan Klaten


Pengasuh ponpes Baitussalam beserta dewan wakaf melakukan inspeksi peserta apel tahunan, Senini (15/7/2024). foto humas mpr

Semarangsekarang.com (Klaten),- Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Klaten, Jawa Tengah menandai mulainya tahun pelajaran 2024-2025, dengan menggelar Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy. Apel tahunan tersebut berlangsung di lapangan ponpes Baitussalam, Senin (15/7/2024).

Ikut hadir pada acara tersebut Ketua Dewan Wakaf Dr. HM. Hidayat Nur Wahid LC, MA., pengasuh Ponpes Baitussalam KH. Abadul Hakim Ak, para anggota dewan wakaf ponpes Baitussalam, ustad ustadzah dan forkopimcam. Juga ribuan santri yang menyaksikan seluruh rangkaian acara dari awal hingga akhir.

Berbagai atraksi ditampilkan dalam Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy. Mulai dari Tari Saman, Tari Kecak, Campursari, Topeng Kirap, Angklung, hingga peragaan silat perguruan Tapak Suci juga pawai kendaraan miliki usaha ponpes Baitussalam.

Saat memberikan sambutan, pada acara tersebut Pengasuh Ponpes Baitussalam KH. Abadul Hakim Ak, antara lain mengatakan, tahun ini Baitussalam genap berusia 38 tahun. Saat ini santri yang belajar di tempat tersebut mencapai 2216 orang.

Salah satu rahasia kesuksesan Baitussalam, menurut Abdul Hakim adalah keistiqomahan pondok menjaga spirit Al Qur’an agar selalu diterapkan dalam kehidupan aehari-hari. Selain itu menjadikan santri sebagai prioritas, bukan kyai apalagi keluarganya.

“Mari kita sambut tahun ajaran baru, ini dengan optimisme dan meraih kesempatan, serta berkembang menjadi individu yang lebih baik,” kata Abdul Hakim.

Nasehat yang lain disampaikan Ketua Dewan Wakaf yang juga Wakil Ketua MPR Dr. HM. Hidayat Nur Wahid LC., MA. Hidayat mengajak santri dan kyai melanjutkan sukses mensejarah para pendahulunya, yang berhasil membentuk Laskar Kyai, dan Laskar Santri bersama para pahlawan termasuk Pengeran Sudirman (kader Muhammadiyah dan bapak TNI) menghadirkan perjuangan untuk kemerdekaaan Indonesia.

Memanfaatkan momentum pertemuan ini, menurut Hidayat Nur Wahid para Santri dan kyai harus mampu mengisi kemerdekaan dan reformasi, untuk berkontribusi menciptakan generasi emas 2045. Nanti, ketika momen Indonesia emas tiba, kata HNW saat itulah para santri yang kini tengah belajar akan menjadi generasi yang menentukan langkah Indonesia. Karena itu, para santri harus mensyukuri keberadaannya di ponpes modern Baitussalam. Institusi yang namanya saja, sudah memberikan ketentraman. Namanya saja sudah harus diyakini sebagai tempat yang tepat, yaitu tempat yang penuh kedamaian.

“Semuanya yang ada di sini adalah kebaikan. Karena itu jangan ragu, untuk mencapai segala kebaikan yang dicita-citakan. Jangan ragu pula mengikuti aturannya, termasuk kewajiban menghafal. Karena dengan banyak hafalan, berarti semakin banyak tabungan yang dimiliki untuk menciptakan bangunan ilmu, peradaban dan kebaikan yang bertingkat-tingkat,” ungkap Hidayat.

Hidayat menambahkan, para santri akan menyongsong bonus demografi yang akan datang bersamaan dengan Indonesia emas. Karena itu para santri harus benar-benar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Apalagi, ponpes Baitussalam memiliki segala fasilitas yang bisa membuat santri tumbuh semakin baik dengan segala predikat prestasinya.

“Asramanya saja bernama Tarim, yaitu kawasan di Hadramaut Yaman, penghasil banyak ulama-ulama besar. Lalu asrama Joglo beserta nama-nama Walisongo, sebagai penegasan bahwa Baitussalam adalah pondok yang akan menghasilkan santri-santri yang berguna. Mampu menghadirkan pencerahan, penyelamatan bahkan Islam yang rahmatan Lil alamin, seperti dipercontohkan Walisongo,” ungkap HNW.

Karena itu tidak seharusnya, Prambanan hanya terkenal karena candi. Prambanan juga harus bisa dikenal karena memiliki pesantren yang hebat. Pesantren yang santrinya ada di mana-mana, bahkan bisa melanjutkan pendidikan ke mana-mana, termasuk ke luar negeri. (mbo/ss)

Berita Terkait

Top