Peluncuran Antologi Puisi dan Album Musikalisasi Puisi Berbasis AI di Blora  


Ketua FKEAI Jawa Tengah Gunoto Saparie menyerahkan buku Antologi Puisi dan Album Musikalisasi Puisi kepada Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora Siswanto. (foto : ist)

Semarangsekarang.com (Blora),- Peluncuran buku Antologi Puisi dan Album Musikalisasi Puisi  Dari Kata ke Nada” di Aula Gedung Perpustakaan Kabupaten Blora, Rabu (30/10/2024), berjalan sukses. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Forum Kreator Era AI Jawa Tengah, Satupena Jawa Tengah, Satupena Blora, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blora.

Buku antologi yang memuat 105 puisi dan album musikalisasi puisi berbasis AI ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan pendidikan, termasuk siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Blora. Penyerahan buku antologi puisi dilakukan oleh Ketua FKEAI Jawa Tengah Gunoto Saparie dan diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora Siswanto. Sejumlah pendidik dan praktisi pendidikan serta para siswa yang hadir memberikan aplaus dan mendukung literasi sastra di kalangan muda di Jawa Tengah. 

Gunoto Saparie menyampaikan, kehadiran buku antologi puisi ini bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk direnungkan,” katanya.

Gunoto menambahkan, peluncuran buku ini memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkreasi. Karena setiap orang adalah kreator, tergantung cara  mengejawantahkannya. Ia   mengajak para siswa untuk lebih berani mengekspresikan diri. Baik dalam karya seni maupun karya lain.

Gunoto  juga mengungkapkan bahwa generasi muda kini memiliki wadah untuk menyalurkan kreativitas seni rupa, puisi, dan musik melalui kecerdasan buatan (AI). Dalam hal ini, Forum Kreator Era AI Indonesia (FKEAI) didirikan untuk menciptakan wilayah literasi yang lebih luas di Indonesia.

“Blora menjadi kabupaten paling aktif di Provinsi Jawa Tengah dalam menghidupkan literasi AI bagi generasi muda,” ujar Ketua Umum Satupena Jawa Tengah ini memberikan semangat.

Beberapa puisi dari antologi tersebut dibacakan oleh siswa dan pendidik, menghadirkan nuansa reflektif dan apresiasi mendalam pada seni sastra. Gunoto berharap, puisi dapat menjadi sarana refleksi budaya dan pembentukan karakter generasi muda.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blora Mohamad Toha Mustofa mengatakan, perpustakaan kini telah bertransformasi. Dulu, perpustakaan hanya tempat baca buku, tapi sekarang menjadi sarana untuk semua orang berliterasi.

Menurut Toha, di perpustakaan pengunjung tidak hanya membaca tetapi juga belajar, berinovasi, dan berkreasi. “Perpustakaan ini adalah tempat literasi untuk kesejahteraan,” ungkapnya.

Toha juga menekankan pentingnya peran perpustakaan dalam mendukung literasi luas yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. “Kita mengikuti perkembangan, perpustakaan sekarang ini sudah banyak berubah,” ujarnya.

Para pendidik yang hadir menyambut positif langkah ini sebagai upaya menumbuhkan kecintaan generasi muda pada sastra. Beberapa guru bahasa dan sastra dari berbagai sekolah di Blora berharap, agar karya ini dapat menjadi inspirasi dan bahan pembelajaran sastra di sekolah. (subagyo/ss)

Berita Terkait

Top