Dr Hayyi: Pengobatan Murah Yoyok-Joss Tekankan Asas Manfaat

Pengobatan murah yang dilaksanakan pasangan calon walikota nomor urut 2, didominasi para lansia. (foto : ist)
Bukan Hanya Soal Pilihan Poltik Semata
Semarangsekarang.com (Semarang),- Pengobatan murah yang digelar di lima 5 tempat tiap hari oleh Rumah Gerakan Dokter Hayyi Center (DHC) memang ditujukan untuk mendukung sosialisasi dan kampanye pasangan calon Yoyok-Joss agar menang dalam Pilwalkot Semarang 2024. Kendati demikian, yang menjadi penekanan adalah manfaat bagi masyarakat, bukan hanya kepentingan politik semata.
“Acaranya memang pengobatan murah bagi warga Semarang untuk mendukung sosialisasi dan kampanye Paslon 02 Yoyok-Joss agar menang di Pilwalkot Semarang. Tapi bukan berarti ini hanya kepentingan politik semata, tapi juga ada nilai sosialnya,” kata Ketua Rumah Gerakan DHC, dr Muhammad Hayyi Wildani pada Rabu (30/10/2024) malam.
Dr. Hayyi mengakui bahwa calon pasien merupakan target pemilih dalam Pilwalkot Semarang yang pada umumnya menyatakan mendukung dan siap memilih Yoyok Sukawi dan Joko Santoso pada Pilwakot Semarang yang akan dilaksanakan 27 November 2024 nanti.
“Memang benar program pengobatan murah ini pada umumnya diikuti oleh calon pemilih Paslon 02, namun yang utama adalah manfaat dari program ini,” ujar pria yang akrab disapa Dr Hayyi tersebut.
Masyarakat, katanya, selain difasilitasi kebutuhan palayanan kesehatannya, juga harus terus ditingkatkan tentang pendidikan politik untuk menentukan pilihan dalam Pilwalkot Semarang.
Dalam kegiatan pengobatan murah yang dilaksanakan, ada juga sosialisasi program Paslon 02, Yoyok-Joss yang secara konseptual menghormati kebijakan Pemerintah Kota Semarang sebelumnya maupun saat ini. Ia contohkan Universal Health Coverage (UHC) BPJS kesehatan yang akan mengalami perubahan, dan jumlah sekolah gratis di Semarang akan merambah MI dan MTs, tidak hanya SD dan SMP swasta tertentu.
“Jadi kita sampaikan saat sosialisasi bahwa pengobatan ini levelnya kecil, belum menjangkau seluruh masyarakat Kota Semarang, tapi program UHC BPJS Kesehatan yang digagas oleh koalisi partai pengusung Mas Yoyok dan Mas Joko itu jauh lebih luas cakupannya,” ungkapnya.
Dr. Hayyi mengingatkan, pergantian pemimpin bukan berarti segalanya harus dirombak, diubah. Melainkan mempertahankan program baik yang sudah jalan sekaligus memperbaiki sistem agar lebih baik dan lebih luas manfaatnya.
“Ini yang kita sampaikan, masyarakat tidak perlu khawatir jika Mas Yoyok jadi wali kota dan Mas Joko jadi wakilnya, kebijakan pemerintah sekarang langsung berubah, bukan. Yang bagus tetap dilanjutkan, yang kurang bagus disempurnakan,” urainya.
Kepada para pasien, dirinya juga mengingatkan bahwa pilihan politik dalam Pilwalkot Semarang merupakan sebuah ikhtiar untuk mendapatkan pemimpin yang perhatian terhadap warga.
“Manfaatnya apa milih Yoyok-Joss? Ada sekolah gratis, ini sudah ada tapi akan diperluas lagi. Layanan dalam program UHC BPJS juga diperbaiki praktiknya dan diperluas lagi agar bisa menjangkau seluruh masyarakat,” paparnya. (subagyo/ss)