Penyiar Radio One Voice SMKN I Semarang dapat Guyuran Ilmu

Para calon penyiar radio dengan seksama fokus dalam pelatihan yang disampaikan seorang pelatih. (foto : ist)
Semarangsekarang.com (Semarang),- Era digital sekarang, ini menjadi tantangan tersendiri bagi para penyiar untuk tetap menarik perhatian para pendengar. Karena itu dibutuhkan strategi jitu, agar keberadaan penyiar tetap eksis dibidangnya.
Persoalan tersebut, dipaparkan tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Semarang (USM) dalam pelatihan bertajuk ”Strategi Siaran Radio untuk Pengembangan Keahlian Broadcastig di Kalangan Siswa SMK Negeri 1 Semarang”. Tim PkM USM yang turun gung pada acara tersebut, antara lain, Ketua Suhariyanto S. SosI, M. IKom, anggota Dr. Sri Syamsiyah LS, Hilda Rahmah S. Pd., MA., serta tiga mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi USM sebagai pembantu.
Pelatihan itu berlangsung di studio SMKN 1 Semarang Selasa (15/10/2024), diikuti 70 murid Program Keahlian Seni Broadcasting dan Film.
Penanggungjawab Radio One Voice, Eko Ananto S. IKom mengatakan, pentingnya pelatihan broadcasting pada murid-murid untuk pengembangan keahlian kepada mereka.
“Kami sudah punya radio one voice yang mengudara lewat streaming setiap hari. Melalui pelatihan ini diharapkan radio sekolah ini bisa berkembang lebih baik lagi, dan setelah PkM ini berharap ada tindak lanjut berupa kerjasama misal kolaborasi siaran radio USM Jaya FM Semarang dan Radio One Voice,” katanya.
Narasumber pertama, Dr Syamsiyah menyampaikan materi pembuatan berita radio untuk murid-murid SMK. Banyak kegiatan sekolah yang perlu diinformasikan kepada masyarakat dalam sebuah berita.
”Tak hanya untuk informasi, berita yang disampaikan pada masyarakat tersebut diharapkan juga bisa mendidik dan menginpirasi masyarakat. Tentu saja inpirasi dan pendidikan yang baik,” ujarnya.
Sedangkan Hilda Rahmah menjelaskan materi penggunaan media sosial untuk acara radio, termasuk untuk promosi berbagai acara radio.
Hal ini dikarenakan Gen Z yang merupakan digital native lebih banyak berinteraksi melalui media social. ”Sesuai dengan umur dan kesukaan Gen Z, maka keceriaan yang ada sehari-hari perlu pula ditampilkan dalam siaran radio. Juga dalam desain media sosial. Tampilkan keceriaan itu,” tambah Hilda.
Sedangkan pemateri ketiga, Suhariyanto menjelaskan banyak hal tentang strategi siaran. Dosen yang juga pengelola radio USM Jaya FM tersebut memaparkan syarat-syarat dan trik menjadi penyiar yang baik dan disenangi pendengar serta strategi meningkatkan sumber daya manusia dalam broadcasting seperti menyiapkan kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan berfikir kritis dan kreatif, kemampuan bekerja sama dengan team dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan.
”Tak hanya pemaparan materi, kegiatan juga diisi dengan praktik siaran secara langsung,” ungkapnya. (subagyo/ss)