Semarang, Surakarta, dan Kabupaten Banyumas Temuan Kasus Tertinggi HIV/AIDS di Jateng 


Wagub Jateng  menerima audiensi perwakilan Forum Sekretariat Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) dari kabupaten/kota Provinsi Jateng. (foto:ist)

Semarangsekarang.com (semarang),-  Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) meminta kerjasama lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dengan bantuan para LSM untuk mengkaji lebih dalam dan akurasi data penyebaran HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) di Jawa Tengah.

Dikatakannya, sinergi dan komunikasi antara OPD dan para penggiat atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menjadi penting untuk intervensi dan penanggulanganya. Diperlukan sekretariat bersama supaya bisa bekerja secara tuntas.

“Supaya presentasi penderitanya semakin kecil. Selanjutnya untuk dibuat kantor sekretariat tingkat provinsi,” katanya saat menerima audiensi perwakilan Forum Sekretariat Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) dari kabupaten/kota Provinsi Jateng, di ruang kerjanya, Senin (28/7/2025).

Dalam pertemuan itu, Para penggiat HIV/AIDS , menyampaikan, memang perlu penguatan kelembagaan, komunikasi, dan kerjasama antar sekretariat di kabupaten/kota untuk pencegahan dan penanggulangan kasus HIV/AIDS di Jateng. Penguatan kelembagaan dan payung hukum diperluka khususnya dari tingkat provinsi untuk menguatkan komunikasi lintas kabupaten/kota.

“Tujuannya untuk penguatan KPA, baik program, dan kelembagaan. Paling tidak, KPA untuk tingkat provinsi itu bisa menaungi kami,” kata perwakilan KPA Kabupaten Kudus, Nur Hadi.

Menurtnya, penguatan itu penting melihat kasus penularan HIV/AIDS di Jateng yang sangat perlu diintervensi dan ditanggulangi.

Dalam audiensi itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, menyampaikan, angka penemuan kasus HIV/AIDS di Jateng pada Januari-Juni 2025 mencapai 3.208 kasus. Adapun akumulasi keseluruhan pengidap yang terdata mencapai total 38.661. Secara presentasi, pria mendominasi dengan 79 persen, dan perempuan 21 persen.

Sejumlah temuan kasus tertinggi, diantaranya di Kota Semarang, Surakarta, Kabupaten Banyumas, dan sejumlah daerah lainnya. (wahid/ss)

Berita Terkait

Top